Dukung Peningkatan Produksi Pertanian, Jaringan Irigasi Bendung Baliase Diperluas

Peningkatan jaringan irigasi Bendung Baliase dilakukan Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai PompenganĀ Jeneberang (BBWSPJ) Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (SDA) dengan membangun saluran irigasi baru yang dibagi menjadi tiga bagian, yakni jaringan irigasi kiri, kanan 1 dan kanan 2 dengan total biaya Rp1,03 triliun. Foto: Kementerian PUPR
Peningkatan jaringan irigasi Bendung Baliase dilakukan Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai PompenganĀ Jeneberang (BBWSPJ) Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (SDA) dengan membangun saluran irigasi baru yang dibagi menjadi tiga bagian, yakni jaringan irigasi kiri, kanan 1 dan kanan 2 dengan total biaya Rp1,03 triliun. Foto: Kementerian PUPR

TROPIS.CO, JAKARTA – Sebagai upaya meningkatkan produktivitas pertanian di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) yang merupakan salah satu lumbung pangan nasional, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus memperluas cakupan jaringan irigasi induk yang bersumber dari Bendung Baliase di Kabupaten Luwu Utara.

Peningkatan kapasitas saluran irigasi Bendung Baliase untuk memenuhi luas layanan irigasi lahan pertanian seluas 21.928 hektare.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan program pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi merupakan salah satu program prioritas Kementerian PUPR dalam rangka mendukung produksi pertanian yang berkelanjutan.

Dalam mengelola irigasi, Menteri Basuki menjelaskan tidak cukup dilihat dari segi teknis, melainkan juga butuh pendekatan budaya, kebiasaan para petani dalam bercocok tanam.

ā€œJadi harus kita pelajari betul di lapangan, pola perilaku para petani sehingga kita bisa belajar bagaimana cara membagi air untuk keperluan irigasi,ā€ kata Menteri Basuki dalam keterangan persnya, Kamis (24/7/2020).

Peningkatan jaringan irigasi Bendung Baliase dilakukan Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai PompenganĀ Jeneberang (BBWSPJ) Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (SDA) dengan membangun saluran irigasi baru yang dibagi menjadi tiga bagian, yakni jaringan irigasi kiri, kanan 1 dan kanan 2 dengan total biaya Rp1,03 triliun.

Baca juga: Progres Mencapai 73 Persen, Bendungan Kuwil Kawangkoan Ditargetkan Selesai Agustus 2021

Jaringan irigasi baru tersebut merupakan proyek lanjutan dari pembangunan Bendung Baliase yang telah selesai pada 2018.

Bendung dan jaringan Daerah Irigasi (DI) Baliase menjadi Proyek Strategis Nasional yang tercantum pada Peraturan Presiden Nomor 56 Tahun 2018.

Untuk jaringan irigasi di bagian kiri dibangun dengan biaya APBN sebesar Rp366,4 miliar melalui skema Multi Years Contract (MYC) tahun 2016-2021 oleh kontraktor PT Jaya Konstruksi dan PT Bumi Karsa (KSO).

Pekerjaan konstruksinya meliputi saluran induk sepanjang 7,9 kilometer, 14 ruas saluran sekunder dengan total panjang 74,5 kilometer, saluran pembuang sepanjang 38,4 kilometer, dan bangunan irigasi seperti bagi sadap 96 buah, sadap 76 buah, jembatan 70 buah, gorong-gorong 52 buah, tejunan 11 buah, dan siphon dua buah.

Saluran irigasi bagian kiri akan memberi manfaat DI seluas 7.880 hektare.

Sedangkan untuk jaringan irigasi bagian kanan dibagi menjadi dua yakni kanan 1 dengan biaya APBN sebesar Rp393,5 miliar (MYC) tahun 2016-2021 mengairi DI seluas 4.919 hektare dan kanan dua dengan biaya Rp 297,9 miliar mengairi DI seluas 5.567 hektare.