Dibarengi Protokol Kesehatan, Wilmar Mitigasi Kebakaran

Bangun Hotpot Alert

Wilmar juga telah membangun sistem peringatan dini melalui hotspot alert.

Sistem tersebut mempercepat penyampaian informasi hotspot hingga ke unit-unit kebun.

Sistem itu dikembangkan berbasis Geographic Information System sehingga mempermudah mendeteksi hotspot di lapangan.

Selain hotspot dan lokasi, sistem tersebut juga menginformasikan kondisi curah hujan.

Pencegahan kebakaran juga mengandalkan informasi berdasarkan pengamatan melalui patroli dan menara kebakaran.

“Kami telah menambah jumlah sumur bor dan jumlahnya tahun ini ditambah 36 unit dari sebelumnya 32 unit,” ujarnya.

Selain itu, Wilmar menggandeng Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) dan berencana bekerja sama dengan Kepolisian Sektor (Polsek) guna menyosialisasikan pencegahan kebakaran.

Baca juga: Tak Ada Intervensi Pemerintah Dalam Penerbitan Sertifikat ISPO

Menurut Kordinator Supervisor Environment Health Safety (EHS) and Sustainability di Wilmar Group Region Sumatera Selatan Ranto H Munthe, selain dengan melaksanakan protokol kesehatan, pihaknya berupaya untuk meningkatkan kesiagaan dengan melengkapi sarana dan prasarana pemadaman kebakaran serta menyediakan embung buatan dan alami.

Ranto menambahkan, perusahaan juga menggandeng Dinas Perkebunan Provinsi dan Kabupaten serta melakukan evaluasi bersama Direktorat Jenderal Perkebunan dan Manggala Agni.

“Kami akan meningkatkan kewaspadaan mulai Agustus dan September mendatang,” pungkasnya. (*)