Di Konferensi IEA, Menteri ESDM Tegaskan Komitmen Indonesia Tingkatkan Energi Terbarukan

Biomassa Sumber Energi Terbarukan

Menurut Menteri ESDM, biomassa sangat penting dalam proses transisi energi bersih Indonesia, mengingat biomassa adalah sumber energi terbarukan, dapat diolah dalam bentuk limbah dan sekaligus mengurangi emisi.

Saat ini, Indonesia tengah mempersiapkan fasilitas pemanfaatan limbah ke energi di 14 kota, mengintegrasikan pengelolaan limbah dan pembangkit listrik.

Di samping itu, Indonesia juga meningkatkan pemanfaatan biomassa sebagai alternatif bahan bakar fosil untuk pembangkit listrik dan industri.

“Dalam transportasi, kami saat ini sedang mengembangkan biofuel untuk secara bertahap mengurangi konsumsi bahan bakar fosil dengan memperkenalkan biodiesel dan membangun kilang hijau (green refinery) untuk memaksimalkan potensi minyak sawit (Fatty Acid Methyl Ester/FAME),” jelas Menteri Arifin.

Selain pemanfaatan biomassa, Pemerintah Indonesia juga harus memastikan keberlanjutannya, mengingat Indonesia memiliki hutan tropis terbesar ketiga di dunia.

Investasi dalam pemanfaatan teknologi dan sistem diperlukan untuk mencapai efisiensi energi yang lebih baik.

“Kami telah menetapkan target yang berani untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, terutama dari sektor hutan dan penggunaan lahan.”

“Kami bekerja sama dengan mitra kami dalam program pengurangan emisi dari deforestasi dan degradasi hutan (REDD+) untuk mencapai target ini, salah satunya adalah melalui kemitraan dengan Kerajaan Norwegia dalam model kinerja harga karbon terverifikasi, yang telah terbukti mengurangi setara dengan 11,2 Juta ton CO2,” tutur Menteri ESDM.

Baca juga: Indonesia Berkomitmen Lakukan Pembangunan Rendah Karbon

Indonesia juga sangat menghargai kerja sama yang dengan IEA dalam mendukung transisi energi.

Pada kesempatan ini, Direktur Eksekutif IEA Dr. Fatih Birol juga mengucapkan terima kasih atas kerja sama yang telah terjalin antara Indonesia dan IEA.

“Sebagaimana Menteri Tasrif sampaikan, kami juga sangat senang bekerja sama dengan Indonesia dalam konteks program transisi energi bersih pada energi terbarukan,” ujar Dr. Birol. (*)