DamoGO Ajak Kaum Muda Aktif Kurangi Limbah Makanan

Indonesia menjadi penyumbang limbah makanan terbesar kedua di dunia dengan jumlah 300 kilogram per orang setiap tahun, namun di sisi lain berdasarkan indeks kelaparan global 2019, Indonesia menghadapi masalah kelaparan serius dengan angka 20,1, serta satu dari tiga balita (30,8 persen) di Indonesia mengalami stunting. Foto: The Conversation
Indonesia menjadi penyumbang limbah makanan terbesar kedua di dunia dengan jumlah 300 kilogram per orang setiap tahun, namun di sisi lain berdasarkan indeks kelaparan global 2019, Indonesia menghadapi masalah kelaparan serius dengan angka 20,1, serta satu dari tiga balita (30,8 persen) di Indonesia mengalami stunting. Foto: The Conversation

TROPIS.CO, YOGYAKARTA – DamoGO Indonesia bekerja sama dengan kelompok mahasiswa yang tergabung dalam Tim Foodvengers yang mengadakan kampanye terkait isu limbah makanan.

Rangkaian kampanye ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran kaum muda terkait isu
limbah makanan yang berdampak merusak lingkungan jika terus dibiarkan.

Perlu ada kesadaran dari kaum muda untuk mau terlibat mengurangi jumlah limbah makanan dengan cara yang sederhana, dimulai dari diri sendiri seperti makan sesuai porsi masing-masing sehingga tidak ada makanan yang terbuang sia-sia.

Puncak dari kampanye ini adalah webinar “Be Wise, Don’t Waste” yang diadakan belum lama ini.

Webinar ini diisi oleh empat pembicara yakni, Garry Ang yang merupakan content creator di bidang kuliner, Reza Pahlevi adalah content creator yang pernah mengadakan kampanye terkait isu food waste, Alifah Fairuz selaku Communication Officer FoodBank of Indonesia, dan Muhammad Farras sebagai Co-Founder DamoGO Indonesia.

Dalam Webinar ini, Garry Ang dan Reza Pahlevi menjelaskan bahwa belum banyak masyarakat yang peka terhadap isu limbah makanan.

Harus ada keterlibatan berbagai pihak untuk terus memberikan edukasi pada masyarakat, terutama anak muda yang mampu mengedukasi dengan cara yang kreatif.

“Perbanyak edukasi kepada masyarakat terkait isu food waste ini, karena belum
banyak yang tahu.”

“Misalkan saya membuat konten tips menyimpan makanan agar tahan lama di kulkas, bagaimana caranya membuat makanan dengan bahan seadanya di rumah.”

“Secara tidak langsung ya itu mengajak pengikut saya bisa memanfaatkan dengan baik bahan makanan yang dimiliki, supaya tidak ada yang terbuang,” jelas Garry Ang.

Baca juga: Fungsi Sungai Cakung di Kawasan Grand Kota Bintang Bekasi Harus Dikembalikan

Sementara Reza Pahlevi mengaku dirinya belum pernah bikin konten terkait isu limbah makanan ini.

Tapi sehari-hari dia menerapkan karena kebiasaan dari kecil.

“Sederhana, dimulai dari diri sendiri dulu, bisa dengan makan sesuai porsi kita supaya tidak ada makanan yang terbuang.”

“Saya yakin anak muda di Indonesia punya cara kreatifnya masing-masing untuk menyampaikan informasi terkait isu food waste ini,” tutur Reza Pahlevi.