Covid-19 dan Karhutla Harus Ditangani Serius

99 Persen Karhutla Disebabkan Manusia

Saat Rakortas, Doni kembali menegaskan bahwa kebakaran hutan dan lahan 99 persen lebih disebabkan oleh manusia dan sekitar 80 persen areal yang terbakar itu dijadikan lahan pertanian.

Sementara Menteri Siti Nurbaya mengatakan bahwa Kementerian LHK dalam waktu dekat akan duduk bareng dengan kalangan akademisi dalam upaya mencari solusi terbaik, berkaitan dengan pertanian tradisional.

Menurutnya, dalam Undang Undang Nomor 32 Tahun 2009 masih ada peluang untuk melakukan pembakaran dalam pembukaan lahan.

Dengan dalih kearifan lokal, masyarakat masih boleh membuka lahan untuk pertanian, minimal 2 hektare untuk setiap kepala keluarga.

“Nah, ini perlu ada formulasi, karenanya, mungkin minggu depan, kita akan diskusikan dengan kalangan akademisi,” ujar Menteri Siti Nurbaya.

Ia juga menyebut bahwa upaya modifikasi cuaca melalui hujan buatan sudah dilakukan di sejumlah wilayah di Riau, Jambi, dan Sumatera Selatan.

Tujuan dari hujan buatan ini untuk membasahi gambut yang sudah mengering hingga lembab dan digenangi air sehingga bila gambut selalu basah maka Karhutla dapat dihindari.

“Kini kita lagi mempersiapkan teknologi modifikasi cuaca di kawasan Kalimantan dan peran dunia usaha sangat penting dalam mencegah Karhutla ini.”

“Saat ini, masih terpantau adanya kasus kebakaran pada pinggir pimggir konsesi mereka, dan ini sejatihnya masih menjadi kewajiban mereka untuk mencegahnya.”

“Dalam radius 5 kilometer dari konsesi kebun atau hutan tanam industri (HTI) masih menjadi tanggung jawab mereka.”

“Di sekitar Pulau Rupat di Riau, kita masih memantau adanya kebakaran, terutama di pinggir pinggir konsesi mereka.”

“Berbagai upaya pencegahan harus kita akui mereka sudah lakukan,” ungkap Menteri Siti Nurbaya.