Budi Daya Akuaponik Dikembangkan di Bendungan Ciawi dan Sukamahi

Budi daya teknologi akuaponik rencananya akan diterapkan di bendungan-bendungan yang dibangun dekat dengan kota karena kebutuhan akan ikan dan sayur organik. Foto: Kementerian PUPR
Budi daya teknologi akuaponik rencananya akan diterapkan di bendungan-bendungan yang dibangun dekat dengan kota karena kebutuhan akan ikan dan sayur organik. Foto: Kementerian PUPR

TROPIS.CO, BOGOR – Tak hanya untuk memenuhi target ketahanan air dan pangan nasional, pembangunan berbagai bendungan juga diharapkan dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat salah satunya melalui budi daya ikan air tawar dan sayur organik berteknologi akuaponik.

“Hal ini merupakan arahan dari Bapak Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.”

“Untuk itu kami diminta untuk mempelajari teknologi akuaponik yang nantinya akan diterapkan di sempadan-sempadan bendungan,” kata Staf Ahli Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Bidang Sosial Budaya dan Peran Masyarakat Sudirman saat meninjau tempat teknologi akuaponik yang berlokasi di Gadog, Ciawi, Puncak Bogor, Kamis (1/4/2021).

Dikatakan Sudirman pemanfaatan area budi daya teknologi akuaponik rencananya akan diterapkan di bendungan-bendungan yang dibangun dekat dengan kota karena kebutuhan akan ikan dan sayur organik.

Di antaranya adalah Bendungan Ciawi dan Sukamahi yang lokasinya tidak jauh dari Kota Bogor maupun Jakarta sehingga akan memberi nilai ekonomi bagi masyarakat sekitar.

“Untuk mendukung budi daya ini setiap bendungan harus ditata dan memiliki kawasan sabuk hijau yang memadai melalui penanaman pohon yang disesuaikan dengan struktur tanah,” tutur Sudirman.

Akuaponik adalah sistem budi daya ikan dan tanaman bersama dalam sebuah ekosistem yang saling menguntungkan.

Sistem ini menggunakan bakteri alami yang dapat mengubah kotoran dan sisa pakan ikan menjadi nutrisi bagi tanaman.

Baca juga: Bamsoet: Masa Depan Indonesia Ada pada Desa dan Bertani