TROPIS.CO, JAKARTA – Minyak sawit selain sangat positif bagi kesehatan manusia, juga sehat bagi lingkungan.
Tingginya kemampuan menyerap karbon dioksida dan memproduksi oksigen, tanaman kelapa sawit telah berperan sebagai “paru paru ekosistem.
Sawit sangat berpeluang menjadi bahan baku industri farmasi, asal risetnya ditingkatkan.
Di suatu seminar online Palm O’Corner belum lama ini, Dr Tungkot Sipayung, Direktur Eksekutif Palm Oil Agribusiness Strategic Policy Institute (PASPI), bicara soal peran minyak sawit bagi kesehatan.
Ini memang sesuai dengan topik bahasan kegiatan yang diselenggarakan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Farmasi Universitas Indonesia itu, yakni “Minyak Sawit dalam Isu Gizi dan Kesehatan”.
Namun Dr Tungkot menterjemahkan “kesehatan” dalam topik bahasan itu, dalam arti yang sangat luas.
Pengertian sehat tidak terbatas untuk tubuh manusia yang mengkonsumsi minyak sawit. Melainkan juga sehat terhadap lingkungan.
Peran tanaman kelapa sawit, dalam menjaga lingkungan sulit terbantahkan.
Walau ada yang mengembangkan isu, bahwa sawit telah menyebabkan deforestasi.
Sehingga kemudian, membuat iklim global bertambah panas, tapi lebih dilatarbelakangi kepentingan dagang semata.
Produsen minyak kedelai, minyak matahari dan sejumlah minyak nabati lainnya, merasa tersaingi dengan hadirnya minyak sawit di sejumlah pasar global.
Terutama di kawasan Eropa sebagai salah satu kawasan produsen terbesar minyak kedelai dan minyak bunga matahari.
Tapi faktanya taklah demikian. Tanaman kelapa sawit telah mampu berperan sebagai “paru paru ekosistem”.
