Bersama Wamen Alue Dohong, Menteri Siti Pantau Persiapan Bibit Untuk RHL 2019

Menteri LHK Siti Nurbaya (paling kanan) saat berada di.lokasi pembibitan Petak 46 KPH pekalongan Besar. Foto : KLHK
Menteri LHK Siti Nurbaya (paling kanan) saat berada di.lokasi pembibitan Petak 46 KPH pekalongan Besar. Foto : KLHK

TROPIS.CO, TEGAL – Pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp2,7 triliun untuk merehabiltasi hutan dan lahan kritis seluas 206 ribu hektar pada tahun tanam 2019.

Dengan anggaran sebesar ini, mengindikasikan pemerintah sangat serius dalam program merehabilitasi hutan dan lahan kritis ini.

Terutama daerah rawan banjir, tanah longsor. Karenanya Siti mengajak semua lapisan masyarakat untuk terlibat dalam kegiatan menanam ini.

” Bagaimana..mau ngak..mau ngak, ” tanya Siti Nurbaya kepada masyarakat Bojong yang hadir di areal.hutan pinus milik Perhutani, saat mengunjung lokasi pembinitan Petak 46 KPH Pekalongan Barat, di desa Dukuh Tengah, Bojong, Tegal, Sabtu (16/11/2019).

Dikatakan Siti, Nopember ini diharapkan sudah memasuki musim hujan. Sehingga harus dioptimalkan untuk menanam dan diharapkan semua bibit sudah tersedia, hingga target RHL tahun ini bisa terealusaaikan.

Dalam kunjungan bersama Wamen Alue Dohong, Sekjen Bambang Hendroyono, Dirjen Pengendalian DAS dan Hutan Lindung, Hoedoyo Oerip, Menteri Siti juga menyerahkan bantuan bibit Macadamia secara simbolis kepada dua warga setempat.

Disebutkan tanaman macadamia, jenis tanaman yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Harga buahnya, berupa kacang, harga siap konsumsi berkisar Rp 300 ribu hingga Rp 500 ribu/ kg.

Sehingga bila dikembangan serius, maka macadamia sangat menguntungkan, selain memiliki fungsi rehabilitasi, juga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Sayangnya, hanya tumbuh di dataran tinggi, di atas 800 meter di atas permukaan laut ( DPL).

Namun untuk daerah Bojong yang mengitari Gunung Selamat, Jawa Tengah, Macadamia kata Dirjen PDASHL Hoedojo Oerip sangat cocok untuk tanaman macadamia, karena berada di atas ketinggian 800 meter DPL.

Pengembangan tanaman macadamia untuk RHL ini dilakukan di Sumatera Utara, tepatnya di kawasan Danau Toba.

Kendati kini benihnya masih ada yang diimpor, namun untuk sumber benih berikutnya, kini sudah dikembangkan di pusat penelitian Aek Nauli.

Di Petak 46 KPH Pekalongan Barat, merupakan salah satu kebun.bibit di bawa binaan Balai DAS – HL Pamali Jretun.

Di lokasi ini ada 724.020 bibit pinus, Nangka, macadamia, serta sejumlah jenis bibit lainnya dan ini akan diperuntukan merehab areal seluas 800 hektar di wilayah BPDASHL. (*)