Berbagai Terobosan untuk Kembangkan Pemanfaatan Panas Bumi

Program Flores Geothermal Island (FGI)

Pemerintah juga menggalakkan pembangunan panas bumi berbasis regional melalui Program Flores Geothermal Island (FGI).

“Untuk memenuhi kebutuhan listrik Pulau Flores dari energi panas bumi dan mengoptimalisasi pemanfaatan tidak langsung.”

“Nantinya program ini juga akan diaplikasikan di daerah lain, setelah FGI berjalan dengan baik,” ungkap Arifin.

Untuk menarik investasi di sektor panas bumi, Arifin mengatakan, pemerintah menyediakan berbagai insentif di bidang fiskal, seperti tax allowance, pembebasan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), serta bea masuk impor.

Selain itu, untuk mengurangi risiko kontraktor, Pemerintah juga menginisiasi skema pembangunan PLTP di mana pengeboran dilakukan pemerintah.

“Pemerintah menyediakan skema pembangunan PLTP, di mana aktivitas eksplorasi dilakukan oleh Pemerintah,” ujar Arifin.

Saat ini, pemerintah juga sedang menyiapkan Peraturan Presiden untuk meregulasi kembali harga energi terbarukan.

“Ini dilakukan untuk menarik investasi di sektor EBT, termasuk pada pengembangan panas bumi,” tuturnya.

Sejalan dengan RUEN, bauran energi dari EBT ditargetkan mencapai 23 persen pada tahun 2025, di mana konsumsi energi per kapita mencapai 1,4 ton of oil equivalent (ToE) dan konsumsi listrik per kapita sebanyak 2.500 kWh.

“Selanjutnya, di tahun 2050, bauran energi dari EBT diproyeksikan terus meningkat hingga 31 persen dengan konsumsi energi per kapita mencapai 3,2 ToE dan konsumsi listrik per kapita mencapai 7.000 kWh,” pungkas Arifin. (*)