Bendungan Sukamahi Jadi Taman Ekowisata Kawasan Puncak Bogor

Bendungan Sukamahi dibangun dengan nilai kontrak sebesar Rp447,39 miliar, ditandatangani oleh kontraktor PT Wijaya Karya-Basuki KSO, pada 20 Desember 2016. Foto: Kementerian PUPR 
Bendungan Sukamahi dibangun dengan nilai kontrak sebesar Rp447,39 miliar, ditandatangani oleh kontraktor PT Wijaya Karya-Basuki KSO, pada 20 Desember 2016. Foto: Kementerian PUPR 

TROPIS.CO, BOGOR – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mendorong pengembangan Ecotourism Park atau Taman Ekowisata di kawasan Puncak Bogor pada pembangunan Bendungan Sukamahi.

Konsep Taman Ekowisata dapat memanfaatkan potensi sumber daya alam di sekitar Bendungan Sukamahi dengan mengedepankan perlindungan ekosistem pada kawasan konservasi.

“Bendungan Sukamahi nantinya tidak hanya sebagai pengendalian banjir Ibu Kota Jakarta, tetapi juga pengembangan ekowisata kawasan Puncak Bogor dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam dan mengedepankan perlindungan ekosistem,” kata Menteri Basuki saat mendampingi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan meninjau pembangunan Bendungan Sukamahi di Desa Megamendung, Kabupaten Bogor, Rabu (5/5/2021).

Turut hadir dalam kunjungan kerja Menteri ATR/BPN Sofyan Djalil, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Ekowisata Bendungan Sukamahi dapat memanfaatkan kawasan terpadu pada bendungan itu sendiri, misalnya konservasi alam pada area sabuk hijau atau greenbelt dikembangkan menjadi forest conservation park atau hutan konservasi yang mempunyai fungsi utama untuk menjaga kelestarian dan keberlangsungan tumbuhan khas setempat, seperti pohon suren dan damar.

Kemudian memanfaatkan badan air bendungan menjadi natural river valley basin, area genangan atau pasang surut bagian hulu sungai sebagai wisata river valley dan bagian hilir menjadi natural creek.