Belitong Ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark

Upaya Bersama

Penetapan Geopark Belitong sebagai UNESCO Global Geopark merupakan upaya
bersama dari berbagai pemangku kepentingan baik pemerintah pusat dan daerah
maupun akademisi, pemuda dan masyarakat lokal, khususnya dalam menyusun
dokumen nominasi yang menggambarkan nilai-nilai universal, rencana pengelolaan, visibilitas, dan jejaring kerja sama Geopark Belitong.

Indonesia berkomitmen untuk terus melanjutkan upaya perlindungan dan pelestarian situs geopark dan di saat yang sama, memanfaatkan kekayaan situs tersebut untuk mempromosikan ekonomi masyarakat lokal secara berkelanjutan.

Berbagai upaya yang dapat dilakukan adalah pengembangan geopariwisata dan geoedukasi yang dapat membuka peluang untuk menciptakan lapangan pekerjaan yang lebih luas bagi masyarakat lokal melalui promosi budaya dan produk lokal.

Indonesia juga berkomitmen untuk meningkatkan kesadaran dan melibatkan masyarakat untuk senantiasa menjaga kelestarian lingkungan di situs geopark.

Melalui UNESCO Global Geopark Program, Indonesia dapat memanfaatkan jaringan Global Geoparks Network dan Asia Pacific Geoparks Network untuk berbagi
pengalaman dan praktik terbaik dalam upaya mengelola situs geopark dengan
mengedepankan aspek pendidikan, sains, pemberdayaan masyarakat lokal, dan
pembangunan berkelanjutan.

Geopark Belitong, merupakan geopark nasional Indonesia ke-6 yang masuk ke dalam daftar UNESCO Global Geopark.

Sebelumnya, Indonesia telah berhasil mendaftarkan Kaldera Toba, Batur, Ciletuh, Gunung Sewu dan Rinjani.

Indonesia juga memiliki banyak kekayaan alam dan budaya yang masuk dalam daftar UNESCO antara lain Sembilan situs warisan budaya dan alam dan 18 cagar biosfer. (*)