Andeska: Wibawa Pemda Beltim Hancur Karena Tambang Ilegal

Tanpa Tebang Pilih

Sejatinya pimpinan daerah dan aparatur penegak hukum bertindak tegas, dan melaksankan aturan hukum tanpa harus tebang pilih.

“Pembiaran akan merusak semua tataan daerah, kewibawaan pemimpin dan daerah hancur, tak lagi disegani sedikitpun oleh masyarakat,” tutur Andeska.

Dengan alasan itu, Andeska mengajak masyarakat Beltim untuk lebih cerdas memilih calon pemimpin Beltim dalam Pilkada Desember besok.

“Terhadap pemimpin yang kini menjabat dan berencana mencalonkan balik sebaiknya tidak usah lagi dipilih karena sudah tahu pasti mereka tidak mampu mengurus dan mengelola daerah,” kata putera Kelapa Kampit yang berdomisili di Jakarta ini.

Andeska tidak mau terima alasan penambang ilegal yang menyebut mereka melakukan penambangan di kawasan lindung atau daerah terlarang lainnya hanya karena “urusan perut”.

Andeska bersama Dirjen DAS dan Hutan Lindung, Hoedojo Oerip dan Wagub Babel Abdul Fatah, ketika meninjau lokasi reklamasi bekas tambang di Bangka Tengah, belum lama ini.

Melakukan penambangan ilegal hingga memporakporandakan lingkungan hingga menghilangkan sumber mata pencaharian nelayan hanya untuk mengisi perut bukanlah suatu tindakan pembenaran.

Andai memang tidak memilik pekerjaan tetap, hendaknya datang ke pimpinan daerah untuk menangih janji kampanyenya yang katanya akan menyiapkan lapangan pekerjaan.  Pimpinan daerah harus tanggap dalam setiap keluh kesah masyarakat, terlebih berkaitan dengan sumber penghidupan.

“Saya berharap Kapolres atau siapapun penegak hukum untuk tidak membiarkan oknum masyarakat melakukan penambangan pada kawasan terlarang.”

“Bila ada penegak hukum yang melakukan pembiaran terhadap berbagai pelanggaran, itu mengindikasikan aparat tersebut nuraninya sudah mati.”

“Aparat yang seperti ini, sudah tidak layak lagi mengabdi sebagai penegak hukum, dan sebaiknya langsung angkat bendera putih,” ujarnya.

Andeska menjanjikan bertemu Direktur Jenderal Penegak Hukum Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk minta agar Dirjen bersikap atas penambangan ilegal di kawasan DAS Manggar dan daerah daerah lain yang merupakan kawasam hutan.

“Saya akan mendesak agar Dirjen Gakkum bertindak dalam kasus DAS Manggar ini,” tegas sosok wartawan yang sangat dekat dengan pimpinan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan ini. (*)