Industri Sawit Berkomitmen Dukung Pemerintah Menuju Net Zero Emission

Menurunkan Emisi

Berdasarkan kajian European Commissioning joint research center, apabila biodiesel dihasilkan dari PKS dengan methane capture POME dapat menurunkan emisi sampai dengan 62 persen.

Saat ini, dikatakan Dadan, pemerintah tengah mendorong pendekatan teknologi untuk mengkonversi minyak nabati, misalkan sawit langsung menjadi bensin atau langsung menjadi solar.

“Jadi ke depan terkait dengan pemanfaatan bioenergi khususnya yang akan dimanfaatkan secara maksimal baik itu dalam bentuk bahan bakar nabati yang sifatnya cair maupun dalam bentuk biogas untuk mengolah limbah-limbah cairnya yang masih organik.”

Baca juga: Minyak Sawit Sumber Pangan dan Bioenergi Berkelanjutan

“Dapat pula dimanfaatkan juga yang bentuknya padat atau biomassa misalkan pohon, tandan dan fiber yang jumlahnya cukup besar,” ujar Dadan.

Industri sawit menyambut baik ajakan pemerintah untuk menekan emisi karbon dan mencapai target nol emisi karbon.

Tunas Sawa Erma satu perusahaan yang bergerak di bidang kelapa sawit yang beroperasi di Papua, belum lama ini menyampaikan komitmennya untuk menyumbang kontribusi dalam upaya global mencapai net zero emissions sampai dengan tahun 2050.

Direktur Tunas Sawa Erma Group, Luwy Leunufna mengatakan pihaknya berkomitmen untuk mengikuti semua aturan dan ketentuan pemerintah untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.

Baca juga: Mentan SYL: GAPKI Harus Fokus Tingkatkan Produksi dan Produktivitas Sawit Indonesia

Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang sumber daya alam, TSE Group menyadari pentingnya berkontribusi dalam upaya untuk atau upaya global untuk mencapai Net Zero Emission.

Sebagai wujud nyata komitmen tersebut, TSE Group menggunakan Science Based Targets initiative (SBTi) sebagai standar untuk menetapkan target net zero emissions.

SBTi adalah inisiatif untuk mengembangkan dan mempromosikan metodologi ilmiah dalam rangka menetapkan target emisi sesuai dengan Perjanjian Paris.

Dengan menggunakan SBTi, TSE Group akan menetapkan target emisi dan hal-hal yang dibutuhkan untuk membatasi pemanasan global di bawah 1,5°Celsius.

Baca juga: Wapres KH Ma’ruf Amin: PSR Kunci Ketahanan Pangan dan Energi Masa Depan

TSE Group kemudian akan melaporkan kemajuan secara transparan dan konsisten melalui platform SBTi maupun mekanisme lain yang relevan.

“Kami akan menyusun near-term dan long-term target emisi kami dalam waktu dua tahun ke depan.”

“Target-target ini akan mencakup seluruh aktivitas operasional dan rantai pasokan kami, serta memperhitungkan potensi penyerapan karbon dari lahan dan hutan yang kami kelola,” ucap Direktur TSE Group Luwy Leunufna.