KADIN Gelar Business Workshop Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Alam Indonesia untuk Obat Tradisional dan Modern

Dr. Ir. Agus Justianto,M.Sc., Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Lestari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, menyampaikan komitmen pemerintah terhadap Regenerative Forest Business dan bagaimana implementasinya untuk produksi obat-obatan nasional. Foto: KADIN
Dr. Ir. Agus Justianto,M.Sc., Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Lestari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, menyampaikan komitmen pemerintah terhadap Regenerative Forest Business dan bagaimana implementasinya untuk produksi obat-obatan nasional. Foto: KADIN

TROPIS.CO, JAKARTA – KADIN Regenerative Forest Business Sub Hub (RFBSH) kembali menggelar rangkaian business workshop ke-3 yang membahas Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Alam Indonesia untuk Obat Tradisional dan Modern.

Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang melimpah dan dapat menghasilkan beberapa produk-produk, diantaranya adalah produk obat-obatan, agrokimia atau bahan baku industri.

Keanekaragaman hayati tersebut yang dipadukan dengan keterampilan yang dimiliki oleh masyarakat lokal dapat menghasilkan produk-produk kesehatan yang bersifat organik.

Hasil dari kearifan lokal tersebut dapat memacu kemandirian dengan menjadi subtitusi impor akan produk-produk kesehatan dan mewujudkan kemandirian nasional akan kebutuhan obat-obatan.

Baca juga: Perkebunan Sawit Rakyat Jadi Salah Satu Senjata Mengentaskan Kemiskinan

Sesuai dengan visi KADIN RFBSH sebagai salah satu wadah komunikasi antarsektor Mulai dari hulu hingga hilir, maka dalam kegiatan ini akan mencoba mempertemukan stakeholders-stakeholders terkait mulai dari hulu hingga hilir.

Pertemuan antarstakeholders tersebut diharapkan dapat membuka peluang serta kesempatan antarsatu sama lain untuk dapat memaksimalkan potensi yang sudah dimiliki, terlebih adanya dasar hukum UU Nomor 11 Tahun 2020 dan PP Nomor 23 Tahun 2021.

Pengusaha kehutanan dapat mendiversifikasikan usahanya menjadi multiusaha kehutanan yang regenerative.

Pada workshop kali ini secara spesifik mencoba membuka kesempatan dan merumuskan road map untuk produksi obat-obatan tradisional Indonesia yang dapat memberikan dampak terhadap perekonomian masyarakat serta kelestarian lingkungan dalam upaya mencapai target NDC 2030 Indonesia.

Baca juga: Bukan Food Estate, Pemberdayaan Keanekaragaman Pangan Lokal Solusi Hadapi Ancaman Krisis

Kegiatan yang berlangsung di Padang Room, The Westin Hotel Jakarta pada Selasa (20/12/2022).

Dr. Ir. Agus Justianto, M.Sc., Direktur JenderalPengelolaan Hutan Lestari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, menyampaikan komitmen pemerintah terhadap Regenerative Forest Business dan bagaimana implementasinya untuk produksi obat-obatan nasional.

Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup Indonesia, mendukung penuh program Regenerative Forest Business melalui multiusaha kehutanan sebagai upaya pengelolaan hasil hutan bukan kayu.

Silverius Oscar Unggul, Wakil Ketua Umum Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan KADIN, memberikan pandangan bahwa KADIN Indonesia terhadap peluang serta tantangan Regenerative Forest Business dalam pemanfaatan sumber daya alam untuk obat tradisional dan modern.

Baca juga: Bogor Go Green 7 Jadi Paduan Lingkungan, Ekonomi dan Sosial

Potensi kehutanan di Indonesia dapat dimanfaatkan sebagai pusat tanaman dan tumbuhan obat.

Tanaman obat adalah tanaman yang bagiannya dapat dimanfaatkan sebagai obat, baik itu berupa daun, umbi, akar, buah, maupun bagian lainnya.

Tanaman obat merupakan tumbuhan yang diketahui mempunyai khasiat baik dalam membantu memelihara kesehatan maupun pengobatan suatu penyakit.

Tumbuhan obat adalah tumbuhan yang telah diidentifikasi dan diketahui berdasarkan pengamatan manusia memiliki senyawa yang bermanfaat untuk mencegah dan menyembuhkan penyakit, melakukan fungsi biologis tertentu hingga mencegah serangan serangga dan jamur.

Baca juga: Jokowi: Lahan Tidak Produktif Diproduktifkan

Oleh karena itu perlu penguatan di dalam multiusaha kehutanan sebagai bisnis regeneratif, di mana memberikan Dr. Dra. Agusdini Banun Saptaningsih, Apt.,MARS.

Direktur Produksi dan Distribusi Kefarmasian Kementerian Kesehatan yang akan menyampaikan agenda Kemeterian Kesehatan yang berkaitan dengan manajemen pengelolaan obat-obatan bagi kebutuhan dunia farmasi yang berkaitan dengan sistem Regenerative Forest Business.

Dijelaskan bahwa potensi dukungan sector kehutanan dan pertanian terhadap ketersediaan bahan baku pembantu industri obat sesungguhnya cukup tinggi.

Untuk itu dibutuhkan sinergi antarpihak terkait guna mewujudkan potensi tersebut.

Baca juga: COP27: Prediksi Pemanasan Global Memburuk, Indonesia Perlu Adaptasi

“Kami menginisiasi pertemuan lintas sektor untuk meningkatkan sinergi antarpihak, baik antarkementerian atau lembaga teknis terkait, pemerintah daerah, pelaku usaha farmasi hingga riset dan pengembangan teknologinya,” ungkapnya.