Dalam Munas IPEHINDO, Alue Dohong Tegaskan Pentingnya Keterlibatan PEH dalam FOLU Net Sink

TROPIS.CO, JAKARTA – Di hadapan peserta Munas Ikatan Pengendali Ekosistem Hutan Indonesia -IPEHINDO, Wamen Alue Dohong tegaskan peran strategis FOLU Net Sink. Karenanya PEH harus berperan aktif dalam mengimplementasikan rencana operasional yang telah ditetapkan, baik nasional maupun sub nasional.

Ikatan Pengendali Ekosistem Hutan Indonesia (IPEHINDO) melaksanakan Munas, dan secara aklamasi memilih Iid Rohid, Fungsional PEH Madya, di Ditjen PHL, sebagai Ketua untuk masa 5 tahun ke depan.

Munas yang dibuka Wamen Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Alue Dohong, selain memilih ketua priode 2022- 2027, juga berhasil merumuskan perubahan AD/ART dan menyusun program kerja nasional IPEHINDO.

Tak kurang dari 3000-an anggota PEH ikut dalam munas yang berlangsung Selasa ( 22/11). Mereka ada yang ikut secara fisik, namun kebanyakan ikut secara virtual atau online.

Dalam sambutannya, Wamen Alue menyatakan bahwa Pejabat Fungsional PEH merupakan sumber daya manusia yang sangat potensial dan harus terus ditingkatkan kemampuan, kompetensi, kapasitas maupun kapabilitasnya.

“Untuk itu fungsional PEH harus memiliki semangat, menjunjung tinggi integritas, selalu motivasi diri dalam memanfaatkan potensinya masing-masing agar memberi kontribusi dan sumbangsih untuk pembangunan sektor LHK dalam rangka kemajuan bangsa Indonesia,” katanya.

Begitu pun IPEHINDO harus menjadi organisasi profesi untuk menjadi wadah yang bermanfaat bagi seluruh anggota. Jumlah anggota IPEHINDO saat ini mencapai 3.072 orang yang tersebar di seluruh Indonesia baik lingkup Kementerian LHK maupun lingkup Pemerintah Daerah. Dengan potensi yang ada, PEH akan menjadi kekuatan besar untuk mendukung pembangunan bangsa khususnya di sektor Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Lebih lanjut, Wamen Alue Dohong mengatakan bahwa KLHK telah mencanangkan Indonesia . Forestry and Other Land Use (FOLU) Net Sink 2030 sebagai langkah strategis kontribusi sektor kehutanan dalam upaya pengendalian perubahan iklim di tingkat nasional maupun global.

“Oleh karena itu, PEH harus berperan aktif dalam mengimplementasikan dalam rencana operasional yang telah ditetapkan baik di tingkat nasional maupun sub-nasional,” ujar Wamen Alue.

Salah satu isu penting saat ini yaitu biodiversity loss yaitu hilangnya keanekaragaman hayati di dalam ekosistem hutan Indonesia. PEH harus dapat berkontribusi dalam upaya konservasi agar keberadaan biodiversity agar tetap terjaga kelestariannya.

Sedangkan untuk mendukung pemanfaatan hutan secara lestari dan berkelanjutan, masyarakat sekitar kawasan hutan dan daerah penyangga diberi hak kelola dalam bentuk kelompok tani hutan, perhutanan sosial serta kemitraan konservasi, kehutanan dan lingkungan. Untuk itu, peran PEH dalam pendampingan masyarakat sangat dibutuhkan serta berkolaborasi dengan fungsional lainnya seperti Penyuluh Kehutanan dan Penyuluh Lingkungan Hidup.

Selain itu, terdapat komitmen kerja sama sektor kehutanan tingkat ASEAN antara lain dalam forum ASEAN Senior Officials on Forestry (ASOF) meliputi CITES and Wildlife Enforcement, Forest Management, Social Forestry, Forest and Climate Change, Forest Product Development. Maka, PEH harus memahami komitmen di level ASEAN tersebut serta menjabarkannya dalam pelaksanaan pengendalian ekosistem hutan.

“Perlu Saudara ketahui, Indonesia pada tahun 2023 menjadi chair ASEAN, sehingga perlu kontribusi kita semua terutama kontribusi PEH,” pesan Wamen Alue.

Untuk di tingkat tapak, PEH harus berperan sebagai jembatan antara sains menjadi bahan kebijakan berkolaborasi dengan peneliti dan pihak lain. Untuk itu, peningkatan kapasitas PEH dalam mengaktualisasikan hasil penelitian atau kajian berbasis sains perlu ditingkatkan melalui pelatihan karya tulis ilmiah, jurnal nasional maupun internasional. Hasil karya ilmiah tersebut, dapat menjadi bahan kebijakan yang bermanfaat bagi kementerian.

“Saya yakin PEH sangat berpotensi dalam hal ini. Maka pada kesempatan ini saya berpesan kepada Pembina Teknis PEH di pusat dan daerah agar memfasilitasi, mendayagunakan dan mendukung kegiatan PEH untuk kemajuan organisasi IPEHINDO dan mendukung program pembangunan nasional dan daerah,” ungkap Wamen Alue.