KKN-T Universitas Nusa Bangsa, Ubah Limbah Tahu Jadi Pupuk Organik Cair

TROPIS.CO, BOGOR – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata-Tematik (KKN-T) Universitas Nusa Bangsa, membuat inovasi pupuk organik cair (POC). Ide pembuatan pupuk ini dilatarbelakangi oleh adanya pabrik tahu yang membuang limbahnya langsung ke sungai.

KKN-T Kelompok 6 Universitas Nusa Bangsa yang didampingi oleh dosen pembimbing lapangan Eha Hasni Wahidhani, SE., MM., mengabdikan diri dan ilmunya di Kelurahan Kayumanis, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor. Di mana lokasi ini masih banyak masyarakat yang melakukan aktivitas bertani.

Tiar Rustandi selaku perwakilan kelompok 6 mengungkapkan, dari sinilah kelompoknya mendapatkan ide untuk memanfaatkan limbah tahu untuk dijadikan POC. Proses pembuatan POC ini sendiri memakan waktu 14 hari.

“Dari 20 liter limbah tahu yang dikumpulkan, kemudian diolah dengan campuran bahan-bahan lainnya, sehingga didapatkan 38 botol POC yang masing-masing botol berukuran 500 ml,”jelas Tiar saat kegiatan sosialisasi di Kantor Kelurahan Kayumanis, Selasa (20/9/2022).

Pada kesempatan tersebut, kelompok 6 KKN-T UNB membagikan pupuk cair secara gratis kepada masyarakat.

Selain sosialisasi pemanfaatan limbah untuk dijadikan POC, Kelompok 6 KKN-T Universitas Nusa Bangsa juga melakukan sosialisasi penanganan sampah, dengan mendatangkan narasumber dari Direktorat Penanganan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Melalui sosialisasi ini, masyarakat diajak untuk mengurangi sampah plastik khususnya. Masyarakat juga diharapkan dapat memulai untuk melakukan pemilahan sampah dari rumah.

Untuk mendukung hal tersebut, dan atas dukungan dari KLHK, Tiar dan kawan-kawan membagikan tumbler dan tempat sampah terpilah kepada kelurahan untuk didistribusikan ke masyarakat.

Kegiatan ini mendapat respon baik dari pemerintah setempat sebagaimana disampaikan Sekretaris Kelurahan Kayumanis, Randi Kurnia. Dirinya menyatakan sebetulnya masyarakat sudah paham mengenai pengelolaan sampah dan bahayanya sampah. Namun perlu adanya dorongan agar muncul kesadaran dari masyarakat untuk menjalankannya, yang dilakukan melalui sosialisasi seperti ini.

“Selain itu, mungkin perlu adanya sanksi sosial untuk menyadarkan masyarakat agar bisa menjalankan pengelolaan sampah sesuai dengan yang diharapkan,” ujar Tiar.

Sementara itu, Ina selaku perwakilan masyarakat Kelurahan Kayumanis menyampaikan, memang betul membicarakan sampah itu tidak akan ada habisnya dan penanganannya tidak seutuhnya bisa dibebankan kepada pemerintah.

“Salah satu solusinya, yaitu dengan cara melakukan sosialisasi seperti ini kepada masyarakat. Dengan begitu, akan muncul kesadaran masyarakat untuk memilah sampah sehingga sampah dapat terkelola dengan baik,” tutur Ina.

Melalui kegiatan KKN-T di Kelurahan Kayumanis, diharapkan dapat meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam menjaga lingkungan sekitar, khususnya sampah dan limbah. Kegiatan ini juga dilakukan dalam rangka meningkatkan peran mahasiswa dalam membawa perubahan positif pada lingkungan.