Kadin Ajak Masyarakat Tau dan Terlibat Upaya Kurangi Emisi Lewat Program Restorasi dan Rehabilitasi Mangrove

TROPIS.CO, JAKARTA – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mengajak seluruh jajaran pemeritah, swasta dan masyarakat untuk mengetahui dan terlibat dalam upaya pemerintah mengurangi emisi dan mensukseskan progam Indonesia’s FoLU Net Sink 2030.

Salah satu upaya dari Kadin dengan cara terus melakukan sosialisasi terkait program restorasi mangrove untuk mendorong dan merealisasikan pengurangan emisi, sebagai langkah konkret dalam mendukung keseriusan pemerintah terciptanya Indonesia’s FoLU Net Sink 2030.

“Program ini menginformasikan kepada publik luas terkait dengan usaha KADIN Indonesia dalam mendukung program Pemerintah yang berbasis pada FOLU NET SINK 2030, NDC 2030, serta Program Mangrove Nasional,” kata Ketua Umum Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (29/8/2022).

Ia mengatakan, saat ini Kadin bersama dengan Perhimpunan Filantropi Indonesia telah melakukan beberapa rangkaian pendekatan inklusi dan kolaborasi dalam restorasi dan rehabilitasi mangrove, salah satunya yaitu melalui kerjasama antar pihak dan co-kreatif untuk mendorong suksesnya program tersebut.

“Kami juga mengajak Pemerintah dan Pemerintah Daerah, Masyarakat, Perusahaan baik BUMN/ Swasta, Akademisi serta CSO untuk berjejaring secara gotong royong dalam menyukseskan program restorasi dan rehabilitasi nasional ini,” terang Arsjad Rasjid.

Ia menyebutkan, jika dari beberapa program terkait mangrove yang sudah terlaksana di Indonesia, sejauh ini terlihat peluang baru dalam pengelolaan ekosistem tersebut. Terutama yang lebih melibatkan warga lokal dalam memberikan dampak yang bernilai ekonomis kepada masyarakat.

“Selain skema pemberian insentif yang padat karya kepada masyarakat, pelatihan terkait resorasi mangrove kepada masyarakat juga dapat memperluas dan membuka akses pasar yang lebih luas kepada masyarakat,” ujar Arsjad Rasjid.

Ia menambahkan, sebagai langkah awal Kadin melalui KOMTAP Pengendalian DAS, Hutan Lindung & Mangrove di bawah Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan akan terus mendukung program restorasi dan rehabilitasi mangrove nasional di berbagai wilayah di Indonesia saat ini.

Menurutnya, Indonesia sebagai salah satu negara yang memiliki kawasan sebaran mangrove terluas memiliki potensi tersendiri, baik bagi usaha mitigasi iklim maupun keuntungan yang bersifat ekonomis.

“Terkait dengan rehabilitasi mangrove sendiri telah diatur dalam beberapa peraturan internasional seperti: UNCED Rio De Jenario 1992, World Herritage Convention, The International Convention on Wetlands dan The Convention on Biological Diversity, selain itu beberapa regulasi nasional juga telah ditetapkan dalam upaya mendukung ekosistem mangrove nasional,” terang Arsjad Rasjid.

Fokus rehabilitasi mangrove yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia saat ini pada kawasan mangrove dengan kondisi tutupan yang jarang dengan total luasan mencapai 54.484 Hektare di seluruh wilayah Indonesia.

“Pemerintah Republik Indonesia sendiri melalui beberapa Kementeriaan/Lembaga, seperti KLHK, KKP, dan BRGM telah membagi beberapa kawasan untuk melakukan rehabilitasi mangrove,” kata Arsjad Rasjid.

Langkah Kadin dalam sosialisasi program ini salah satunya lewat webinar yang bertema ‘Restorasi Mangrove Sebagai Solusi Perubahan Iklim Nasional’. Webinar menghadirkan Hartono Prawiraatmadja dari Kepala Badan Restorasi Gambut dan Magrove Republik Indonesia, Rizal Algamar (Ketua Badan Pengurus Filantropi Indonesia), Prof. Satyawan Pudyatmoko S.Hut., M.Agr. (Deputi Bidang Perencanaan dan Evaluasi Badan Restorasi Gambut dan Mangrove Republik Indonesia), Sri Yanti (Direktur Perikanan dan Kelautan BAPPENAS, Inge Retnowati (Direktur Rehabilitasi Perairan Darat dan Mangrove KLHK, Yusuf S (Direktur Pendayagunaan Pesisir dan Pulau KLHK, serta Silverius Oscar Unggul (Wakil Ketum Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kadin).