Ine Aya’, Suara Samar Rimba, Kisahkan Deforestasi di Kalimantan

Takna’ Lawe’

Dalam opera baru ini, musik dari Takna’ Lawe’ disandingkan dengan musik ciptaan Wagner.

Kedua musik dan drama itu memanfaatkan motif berulang.

Penampilan di Holland Festival kemarin adalah kali pertama teks dari Takna’ Lawe’ terdengar di Eropa.

Baca juga: Atasi Anjoknya Harga TBS, Begini Saran Petani Sawit untuk Presiden Jokowi

Opera ini dipentaskan oleh Balaan Tumaan Ensemble yang memainkan instrumen tradisional seperti sape’ dan kaldii’.

Para pemain termasuk soprano asal Belanda-Indonesia Bernadeta Astari, aktor asal Filipina-Amerika Serikat Rolfe Dauz, soprano fenomenal asal Kalimantan Frisna Virginia sebagai Ine Aya’.

Penari Art Srisayam, musik, serta vokal oleh aktivis Kayan, Dominikus Uyub dan Dayung Marta Haran, lalu kostum ditata oleh Uke Toegimin.

Informasi Penampilan
Ine Aya’ – Suara Samar Rimba
Durasi: 90 menit
1. Mendalam, Kalimantan Barat: Lapangan Sepakbola Desa Datah Diaan, 19 Agustus 2022, pukul 18.00 WIB.
2. Pontianak, Kalimantan Barat: Pontianak Convention Centre, 22 hingga 23 Agustus 2022, pukul 19.30 WIB
3. Jakarta: Teater Besar, Taman Ismail Marzuki, 27 Agustus 2022,pukul 20.00 WIB

Baca juga: Begini Tantangan Peremajaan Sawit Rakyat di Tanah Air

Tiket: gratis atau bebas untuk umum.

Informasi penjualan tiket (mulai 10 Agustus 2022): www.balaantumaan.com.

Karena opera ini menggunakan dua bahasa maka akan ada LED panel yang berisi terjemahan Bahasa Indonesia. (*)