Stok Berlebih dan Ekspor Turun, Harga TBS Ambyar

Ekspor Turun

Menurut Mukti, dibandingkan dengan ekspor bulan April, ekspor Indonesia bulan Mei ke Tiongkok turun 28 persen, ke Amerika Serikat turun 32 persen, ke Filipina turun 52 persen, ke Rusia turun 64 persen, ke Uni Eropa turun 64 persen, ke Singapura turun 67 persen, sedangkan ke India turun 80 persen, ke Pakistan turun 90 persen, dan ke Bangladesh turun 98 persen.

Baca juga: Begini Tantangan Peremajaan Sawit Rakyat di Tanah Air

Harga CPO Cif Rotterdam bulan Mei 2022 sebesar US$1.714 per ton mengalami penurunan dibandingkan harga bulan April sebesar US$ 1.719 per ton.

Harga tender dalam negeri turun dari US$1.144,7 pada bulan April menjadi US$ 936,0 pada bulan Mei.

Harga CPO yang turun menyebabkan penurunan harga TBS yang diterima oleh petani.

Konsumsi minyak sawit dalam negeri bulan Mei adalah 1.610 ribu ton, lebih rendah (-8 persen) dari konsumsi bulan April 2022.

Baca juga: Demi Penuhi Kebutuhan Masyarakat, Pemerintah dan Pemangku Kepentingan Minyak Sawit Harus Bekerja Sama

“Untuk keperluan pangan, konsumsi minyak sawit naik dari 812 ribu ton pada bulan April, menjadi 837 ribu ton pada bulan Mei 2022 (+3 persen), sedangkan untuk keperluan biodiesel, konsumsi bulan Mei sebesar 590 ribu ton adalah 22 persen lebih rendah dari konsumsi bulan April yaitu sebesar 755 ribu ton.”

“Kinerja ekspor yang menurun menyebabkan kenaikan stok akhir dari 6,1 juta ton pada bulan April menjadi 7,2 juta ton pada bulan Mei 2022,” pungkas Mukti Sardjono. (*)