Ajinomoto Rilis Pupuk AJIFOL untuk Dukung Pertanian dan Jaga Lingkungan Indonesia

Mempromosikan AJIFOL

Selain melalui penyuluhan kepada para petani, Ajinomoto mempromosikan AJIFOL pada pameran yang diadakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang diselenggarakan di Manggala Wanabakti, 15 hingga 17 Juni 2022.

Kesempatan ini digunakan juga oleh Ajinomoto untuk menginformasikan mengenai inisiatif lingkungan yang selama ini telah dilakukan oleh Ajinomoto.

Banyak pengunjung pameran yang tertarik akan AJIFOL ini dan berkunjung ke stand Ajinomoto ini.

Baca juga: Indonesia Premium Coffee Expo & Forum 2022, Ajang Bisnis Pelaku Industri Kopi Tanah Air

“Kami bangga, usaha Ajinomoto dalam menjaga lingkungan melalui pengadaan produk samping AJIFOL ini didukung oleh pemerintah dalam hal ini Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui pameran ini.”

“Kami berharap ini dapat menginspirasi banyak pihak untuk bergerak bersama guna menjaga lingkungan sekitar tetap asri,” ujar Grant Senjaya, Public Relations Department Head PT Ajinomoto Indonesia.

Saat ini, AJIFOL memiliki dua varian, yaitu AJIFOL D untuk pertumbuhan vegetatif tanaman (akar, batang, daun) dan AJIFOL B untuk pertumbuhan generatif tanaman (bunga dan buah).

Penggunaannya cukup mudah, dengan menambahkan air terlebih dahulu sesuai takaran, AJIFOL bisa langsung disemprotkan ke bagian tanaman.

Baca juga: Aksi Bersepeda Peringati Hari Lingkungan Hidup Sedunia

Tidak hanya memiliki kandungan yang berkualitas, harga pupuk cair AJIFOL ini juga sangat terjangkau.

AJIFOL D sekitar Rp70 ribu hingga Rp75 ribu per liter dan AJIFOL B sekitar Rp80 ribu sampai Rp85 ribu per liter.

Melalui Departemen Agri Dev, PT Ajinomoto Indonesia terus berkomitmen melakukan aktivitas pengolahan produk samping dari hasil produksi MSG dan makanan serta sampah domestik lainnya menjadi produk yang memiliki nilai jual.

“Hal ini menjadi bentuk salah satu komitmen perusahaan dalam menjaga keragaman hayati, kualitas sumber daya air dan tanah, meningkatkan produktivitas tanaman maupun kesejahteraan para petani,” pungkas Yudho. (*)