Kelola Sampah, Kurangi Emisi, Bangun Proklim

Konfrensi Pers Hari Peduli Sampah Nasional 2022. Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Beracun Berbahaya (B3), Rosa Vivien Ratnawati (kedua dari Kiri). Foto: KLHK
Konfrensi Pers Hari Peduli Sampah Nasional 2022. Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Beracun Berbahaya (B3), Rosa Vivien Ratnawati (kedua dari Kiri). Foto: KLHK

TROPIS.CO, JAKARTA – Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) diperingati setiap tanggal 21 Februari tiap tahunnya.

HPSN mengingatkan semua pihak bahwa persoalan sampah harus menjadi perhatian utama, yakni dalam hal penanganan dan pengelolaannya yang memerlukan pelibatan seluruh komponen masyarakat.

Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Beracun Berbahaya (B3), Rosa Vivien Ratnawati, menyatakan bahwa tema HPSN tahun 2022 ini menyinergikan tiga program utama KementeriaN Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yaitu, pengelolaan sampah, pengendalian perubahan iklim dalam hal pengurangan emisi di program kampung iklim (Proklim), serta Perhutanan Sosial.

Dengan mengambil tema “Kelola Sampah, Kurangi Emisi, Bangun Proklim”, HPSN 2022 diharapkan menjadi platform untuk memperkuat posisi sektor pengelolaan sampah sebagai pendorong untuk mengendalikan dampak perubahan iklim yang timbul dari sektor sampah di tingkat paling tapak.

“Targetnya seluruh Proklim di Indonesia akan didampingi untuk pengelolaan dan pengurangan sampah hingga dapat berkontribusi dalam penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) sebagai upaya pengendalian perubahan iklim,” ungkap Vivien dalam konferensi pers belum lama ini.

Vivien menambahkan, jika pada tahun lalu pihaknya mengkampanyekan tentang pengelolaan sampah, maka tahun ini Vivien menegaskan untuk bergerak lebih yaitu agar pengelolaan sampah juga turut berkontribusi dalam pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK).

“Kita kemas mulai dari Proklim, jika semua sudah bergerak, maka akan berkontribusi dalam pengurangan emisi.”

“Kami bekerja sama dengan Direktorat Jenderal lain di KLHK yang memiliki stakeholder masyarakat,” terang Vivien.