Sangat Nyata Hasil Program Adiwiyata Terhadap Lingkungan Global

TROPIS.CO – JAKARTA, Sungguh nyata hasil yang didapat dari program sekolah Adiwiyata yang dikembangkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, sejak 15 tahun nan silam.

Keterlibatan para siswa di 4.726 sekolah dari berbagai tingkatan, telah mampu mendorong peningkatan perbaikan lingkungan, hingga ikut berkontribusi nyata dalam menekan emisi gas rumah kaca, sebagai upaya mengatasi perubahan iklim global.

Ade Palguna, Sekretaris Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia, BP2SDM, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, pada saat penyerahan penghargaan Adiwiyata Nasional kepada 344 sekolah dari 34 provinsi, mengatakan , sejak 2006 hinngga 2021, program Adiwiyata telah berkontribusi nyata dalam pengurangan timbulan sampah hingga 42.534 ton pertahun.

Pendekatan 3 R; reduce, reuse dan resicle, telah membangkitkan rasa kepedulian terhadap lingkungan yang cukup tinggi dari kalangan siswa, dan ini diakui Ade Palguna, suatu yang sangat memberikan harapan, bahwa penataan lingkungan global akan jauh lebih baik.

Dan tidak sebatas itu, hasil nyata dari program Adiwiyata ini. Pohon yang ditanam atas kesadaran para siswa, pun bertambah banyak, dan kini tercatat mencapai sekitar 354.450 pohon. Dan mereka juga, kata Ade Palguna, telah berhasil membangun 70.890 lubang biopori, serta lebih 14.178 sumur resapan.

Bahkan, dari program Adiwiyata, yang tak kalah membanggakannya, bangkitnya kepedulian para siswa dalam menghemat air dan listrik. ” Kami mencatat dari gerakan program Adiwiyata ini, telah terjadi penghematan listrik dan air, dalam kisaran 10 hingga 40 persen pertahun,” kata Ade Palguna.

Dengan alasan ini, tak keliru bila dalam sambutannya, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya, bahwa dirinya sangat optimis, program besar penataan lingkungan global ini, akan cepat terwujud melalui Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah (PBLHS) yang dimotori para siswa, sebagai generasi muda pemimpin bangsa masa depan.

” Dari daftar sekolah penerima penghargaan, dan berbagai aktivitas yang mereka lakukan, kita bisa melihat optimisme bangsa Indonesia dari generasi muda melalui kepeduliannya terhadap kelestarian lingkungan,” kata Menteri Siti Nurbaya.

Karenanya, dalam konteks dan kaitan pendidikan kesadaran lingkungan sejak dini, Menteri Siti Nurbaya, sangat mengharapkan, sekolah-sekolah formal dapat menjadi core, sekaligus magnet dalam pengembangan PBLHS ini.

Lantaran itu pula, spebagai bagian dari penyiapan SDM untuk lingkungan dan kehutanan, Menteri Siti menginstruksikan agar PBLHS dan Penghargaan Adiwiyata dapat disesuaikan dengan dinamika yang terus berkembang.

Terlebih Presiden Joko Widodo, lanjut Menteri Siti telah memberikan arahan, bahwa pola pendidikan ke depan, diantaranya melalui konsep Pendidikan Merdeka Belajar.

Sehingga, digitalisasi menjadi bagian penting dalam membangun efisiensi dan efektifitas pembangunan. Karenanya, kemudahan jangkauan di daerah-daerah menjadi sangat penting. Terlebih dengan kian tinggi dan makin luasnya, atensi dan aspirasi publik terhadap aspek lingkungan.

Menyimak kondisi itu, Menteri mengajak jajaran KLHK dan Kemendikbud, serta Dewan Pertimbangan dan Tim Pembina Gerakan PBLHS, untuk mendiskusikan lagi, apa yang harus segera sesuaikan, supaya di lapangan yang sudah berjalan baik, menjadi lebih menarik lagi bagi remaja dan generasi muda.

Selain itu, agar program Adiwiyata ini, ke depannya dapat menjadi terang dan jelas tujuannya, apa dan bagaimana dampaknya terhadap lingkungan.

“Termasuk juga, bagaimana antisipasi kita, agar program ini nyata mampu meningkatkan kontribusi terhadap perubahan iklim, dan ini tentu bakal menaikan reputasi Indonesia di mata masyarakat dunia,”harap Menteri Siti Nurbaya.

Dalam kesempatan itu juga, Menteri Siti menegaskan, betapa pentingnya pendidikan lingkungan hidup bagi generasi muda. Sebab pendidikan lingkungan dapat mengubah pandangan dan perilaku seseorang terhadap lingkungannya. Karenanya, pendidikan dan latihan berkaitan dengan lingkungan kepada generasi muda sangat penting, dan patut mendapatkan apresiasi dan dukungan semua lapisan.

Tahun ini, ada 344 sekolah yang memenuhi kriteria dan mendapatkan penghargaan Adiwiyata Nasional. Diantaranya, 77 sekolah meraih penghargaan sekolah Adiwiyata Mandiri.

Adapun jumlah sekolah yang diusulkan oleh Dinas Lingkungan kabupaten dan kota, untuk mendapatkan penghargaan adiwiyata nasional dan Adiwiyata mandiri, ada sebanyak 932 sekolah, berasal dari 150 kabupaten dan 34 kota serta 24 provinsi.