TROPIS.CO, PANGKALPINANG – Komoditas cabai telah memberikan kontribusi sangat signifikan terhadap pertumbuhan inflasi di Bangka Belitung, selain angkutan udara dan minyak goreng.
Dalam perkembangan inflasi November 2021, sebesar 0,62% (mtm) atau secara tahunan sebesar 3,52%, atau secara tahun berjalan sebesar 2,50%, cabai merah memberikan andil sebesar 0,125%, terhadap inflasi bulanan di Bangka Belitung.
“Cabai termasuk dalam 5 besar komoditas yang memberikan andil inflasi bulanan, setelah angkutan udara dan minyak goreng,” kata Tantan Heroika, Pimpinan Bank Indonesia Perwakilan Bangka Belitung
Kendati tidak terlampau signifikan, produk pangan lainnya, seperti sejumlah produk hortikultura, bahkan juga dan ikan laut; terutama ikan selar dan ikan tenggiri, pun turut memberikan tekanan inflasi pada November 2021.
Bank Indonesia Bangka Belitung, melalui tim pengendali inflasi daerah bekerjasama dengan kelompok tani, berupaya menekan inflasi dari komoditas cabai dengan meningkatkan produksi cabai merah lokal.
Langkah yang dilakukan Bank Indonesia, memberikan bantuan sarana produksi pertanian dan pelatihan budidaya cabai dengan pemanfaatan decomposer MA-11 kepada kelompok tani dan kelompok masyarakat di beberapa kabupaten di Bangka Bedlitung.
Sampai dengan Nopember kemarin, setidaknya ada 16 kelompok tani dan kelompok PKK yangh telah dilibatkan dalam pelatihan dan bantuan sarana produksi. Termasuk, 4 kelompok tani di Belitung Timur dengan jumlah petani sebanyak 93 orang. Adapun besaran nilai bantuan bervariasi dengan luasan setiap kelompok rata rata 2000 m.
Selasa kemarin (30/11) Tantan Heroika bersama Bupati Burhanuddin Muhani dan Wakil Bupati Belitung Timur, Khairil Anwar melakukan panen di demplot cabai Kelompok Tani Sepaham Desa Mempaya, Damar.
“ Program ini sebagai salah satu bentuk dukungan Bank Indonesia dalam peningkatan pasokan cabai merah di Bangka Belitung yang juga merupakan salah satu program pengendalian inflasi dari Tim Pengendalian Inflasi Daerah,” kata Tantan Heroika.
Dikatakan, Bank Indonesia Prov. Kep. Babel, bersinergi dengan pemerintah untuk mendorong kecukupan pasokan bahan pangan dari dalam wilayah Bangka Belitung. Beberapa komoditas yang telah diupayakan untuk didorong, selain cabai merah juga bawang merah, sapi, dan ikan laut.
Tidak sebatas itu, dalam upaya menjaga nilai Rupiah, Bank Indonesia, ikut mendukung peningkatan ekspor produk unggulan Bangka Belitung. Salah satunya, komoditas lada melalui program pelatihan dan sarana produksi.
“Bank Indonesia akan terua mendorong seluruh pihak untuk bersinergi mempercepat pemulihan ekonomi, dengan tetap memperhatikan perkembangan inflasi di Bangka Belitung,”ujar Tantan lagi.