Tak Ada Kaitan Deforestasi dengan Kelapa Sawit

Harus Bergaung secara Internasional

Selain kebijakan Renewable Energy Directive (RED) 1, RED2 juga akan ada legislasi baru di Uni Eropa yang mengaitkan isu deforestasi. Ia berharap agar temuan KLHK ini lebih bergaung ke masyarakat global.

Apalagi, berdasarkan data pantauan KLHK, penurunan laju deforestasi di Indonesia itu sebenarnya sudah berlangsung sejak beberapa tahun sebelumnya.

“Bukan hanya WRI yang mengatakan turun,” kata Joko Supriyono menyinggung laporan World Resources Institute (WRI) 2020 mengenai laju laju deforestasi Indonesia yang dipublikasikan beberapa waktu lalu.

Dalam laporan lembaga itu, disebutkan bahwa tingkat deforestasi hutan di Indonesia terus turun dan untuk pertama kalinya Indonesia keluar dari tiga negara teratas di dunia yang kehilangan hutan primer. “Kita juga punya data sangat kongkrit bahwa laju deforestasi Indonesia turun,” jelasnya.

Keyakinan ini memang sangat berdasar. Dirjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan, Ruandha Agung Sugardiman, memaparkan bagaimana KLHK menyusun definisi yang tepat dengan merujuk referensi ilmiah serta membangun sistem informasi pemantauan hutan sejak 1995 menggunakan digital satelit.

Alat yang dimiliki juga semakin modern demi meningkatkan akurasi hasil pemantauan. Akurasi itu juga diperkuat dengan pengecekan atau identifikasi visual yang dilakukan para teknisi lapangan yang tersebar di 22 titik.

“Di beberapa lokasi kita bisa jamin akurasinya mencapai 92 persen sehingga kita confidence dalam menyampaikan data,” ungkap Ruandha.

Oleh sebab itu, sudah selayaknya pemerintah maupun seluruh stakeholder industri kelapa sawit nasional mempunyai rasa percaya diri yang tinggi. (*)