Indonesia Targetkan Bangun Jalan Tol 5.103 Km hingga Tahun 2024

Pemeliharaan Infrastruktur

Selain itu, pemerintah juga tetap memprioritaskan pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur jalan dan jembatan dengan target antara lain sepanjang 3.000 kilometer jalan nasional baru, sepanjang  38.726 meter jembatan dibangun, dan sepanjang 31.053 meter fly over dan underpass serta sepanjang 2.500 kilometer jalan tol baru maupun beroperasi.

Dari target tersebut, pada tahun 2020 telah direalisasikan antara lain sepanjang 463 kilometer jalan baru, 16.923 meter jembatan, dan 987 meter fly over dan underpass serta 246 kilometer pembangunan jalan tol baru maupun beroperasi.

Pada tahun 2021, sebanyak 19 ruas tol akan diselesaikan sepanjang 406 kilometer, dan saat ini sebagian telah dioperasikan sebanyak tujuh ruas sepanjang 52 kilometer, antara lain Tol Cengkareng – Batu Ceper –Kunciran sepanjang 14.2 kilometer.

Pembangunan infrastruktur secara pesat yang dilakukan Kementerian PUPR juga dalam rangka mengejar kelayakan investasi dan indeks daya saing infrastruktur.

“Dari data Indeks Daya Saing Global atau Global Competitiveness Index (GCI) dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia mengalami kenaikan dari peringkat ke-47 di tahun 2017 menjadi peringkat ke-45 tahun 2018, namun kembali turun jadi peringkat ke-50 pada 2019 disebabkan oleh turunnya kapasitas adopsi Teknologi, Informasi dan Komunikasi (TIK) yang cukup drastis,” ungkap Danis.

Walau begitu skor Indeks Daya Saing infrastruktur Indonesia pada  2019 sebesar 67,7 lebih baik dari Vietnam dan masih berada di bawah Singapura, Malaysia dan Brunei Darussalam.

“Indikator lain yang perlu kita perhatikan adalah Logistics Performance Index (LPI) Indonesia pada tahun 2018 yang berada di peringkat ke-46, menempati ranking tertinggi sejak dimulainya pengukuran pada tahun 2010 yang saat itu berada di peringkat ke-75,” pungkas Danis. (*)