Yayasan IDH dan PT Asal Jaya Bantu 15 Ribu Petani Kopi di Kabupaten Malang

Respon Positif

Proyek ini juga mendapat respon positif dari Jacobs Douwe Egberts (JDE), salah satu perusahaan kopi murni terbesar yang beroperasi secara global selama 265 tahun.

Setelah menyelesaikan proyek dengan Yayasan IDH, PT Asal Jaya akan melanjutkan kemitraan dengan JDE hingga 2023 untuk mendukung beberapa kecamatan lain di Kabupaten Malang.

“Model peningkatan kapasitas petani yang dikembangkan Yayasan IDH dan PT Asal Jaya dapat direplikasi di daerah pertanian kopi lainnya di Malang.”

“Sebagai pembeli akhir dari rantai kopi, kami tertarik untuk bekerja sama dengan PT Asal Jaya sebagai salah satu pemasok penting kami dan pemerintah daerah untuk terus melaksanakan proyek ini.”

“Kami berharap pasokan kopi kami dari Indonesia, khususnya dari Malang, akan terus berkelanjutan dan berdampak positif bagi kehidupan petani,” kata Do Ngoc Sy, Manajer Keberlanjutan APAC JDE.

Sementara Tessa Meulensteen dari IDH Belanda mengatakan, tren pembelian kopi di dunia saat ini mempertimbangkan aspekkualitas, ketelusuran, dan keberlanjutan kopi.

Oleh karena itu, Indonesia masih berpeluang besar untuk meningkatkan mutu kopi berstandar internasional dan keberlanjutannya.

“Saya sangat bangga dengan JDE sebagai perusahaan internasional, yang bersedia berinvestasi dan mereplikasi proyek ini dengan PT Asal Jaya di daerah lain di Malang. Hal ini menunjukkan bahwa intervensi yang dilakukan sangat mungkin untuk dikaitkan dengan pembelian penjualan kopi.”

“Semoga perusahaan lokal lain di Indonesia dapat mengikuti inisiatif serupa untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik yang kian meningkat,” pungkasnya. (*)