Antisipasi Karhutla, KLHK Gelar Operasi TMC

Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim Laksmi Dhewanthi menerangkan bahwa upaya pencegahan lebih dikedepankan sehingga TMC dilakukan pada Status Siaga Darurat suatu provinsi telah ditetapkan. Foto: KLHK
Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim Laksmi Dhewanthi menerangkan bahwa upaya pencegahan lebih dikedepankan sehingga TMC dilakukan pada Status Siaga Darurat suatu provinsi telah ditetapkan. Foto: KLHK

TROPIS.CO, JAKARTA – Guna mengendalikan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim (PPI) secara daring meresmikan Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di Provinsi Riau, Jambi, dan Sumatera Selatan, Kamis (10/6/2021).

Dalam melaksanakan kegiatan ini, KLHK bekerja sama dengan Balai Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), TNI AU, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG), dan mitra kerja swasta seperti PT Sinar Mas dan PT Riau Andalan Pulp and Paper.

Dalam sambutannya, Direktur Jenderal PPI  KLHK Laksmi Dhewanthi menjelaskan operasi TMC telah dilaksanakan sejak beberapa tahun yang lalu.

TMC merupakan upaya modifikasi cuaca dengan membuat hujan buatan pada saat terjadi kebakaran hutan dan lahan, sehingga diharapkan hujan yang turun dapat memadamkan api.

Dia menerangkan bahwa upaya pencegahan lebih dikedepankan sehingga TMC dilakukan pada Status Siaga Darurat suatu provinsi telah ditetapkan.

Hujan buatan dibuat dengan menginduksi awan-awan potensial sehingga turun hujan untuk membasahi lahan gambut, mengatasi kekeringan pada wilayah tertentu, mengisi embung, dan mengatasi kebakaran hutan dan lahan pada areal yang cukup luas.

“Pada tahun 2021 ini sudah ada empat provinsi yang telah menetapkan Status Siaga Darurat, yaitu Provinsi Riau, Kalimantan Barat, Jambi, dan Sumatera Selatan.”

“Pada provinsi-provinsi ini perlu segera dilakukan peningkatan upaya pengendalian Karhutla sehingga dapat diatasi dengan cepat, api tidak membesar, dan tidak terjadi bencana kabut asap,” tutur Laksmi.