Karhutla di Indonesia 99 Persen Karena Faktor Manusia

Patroli  Terpadu dan Mandiri

Upaya pencegahan lainnya adalah patrol pencegahan Karhutla berupa patrol terpadu dan patrol mandiri.

Patroli terpadu dilaksanakan di Riau menjangkau 50 desa, Kepulauan Riau menjangkau dua desa, dan Jambi menjangkau 10 desa.

Patroli Mandiri dilaksanakan oleh Manggala Agni yang hingga saat ini telah dilaksanakan pada 567  posko desa di provinsi rawan ( hingga  April 2021).

Wilayah Sumatera 207 desa, Wilayah Kalimantan 320 desa, wilayah Sulawesi 40 desa.

Terkait dengan luas lahan terbakar, data Direktorat Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (PKHL) KLHK menunjukkan bahwa jika menggunakan baseline tahun 2015, pada tahun 2016-2019 luas Karhutla di Indonesia mengalami penurunan.

Pada tahun 2016 terjadi penurunan 83 persen, tahun 2017 turun 94 persen, tahun 2018 turun 80 persen, tahun 2019 turun 37 persen, dan pada tahun 2020 terjadi penurunan 89 persen.

Pasca peristiwa Karhutla 2015 terdapat perubahan paradigma dalam penanganan karhutla yang lebih mengedepankan upaya-upaya pencegahan.

Kemudian, luas Karhutla tahun 2021, sampai dengan 30 April 2021 total seluas 28.872 hektare.

Terdiri dari 9.949 hektare terjadi di lahan mineral, dan 18.923 hektare terjadi di lahan gambut.

Jika dibandingkan dengan tahun 2020 terdapat penurunan sebesar 90,28 persen. (*)