Karhutla di Indonesia 99 Persen Karena Faktor Manusia

Kerja sama yang melibatkan berbagai pihak juga terus ditingkatkan untuk mencegah Karhutla. Foto: suarapatani.com
Kerja sama yang melibatkan berbagai pihak juga terus ditingkatkan untuk mencegah Karhutla. Foto: suarapatani.com

TROPIS.CO, JAKARTA – Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Indonesia 99 persen disebabkan oleh faktor manusia, baik karena kelalaian atau kesengajaan.

Umumnya dilatarbelakangi oleh pembukaan lahan untuk kebutuhan lahan baik pemukiman, pertanian atau perkebunan serta disebabkan oleh konflik lahan dan kecemburuan sosial.

Hal tersebut disampaikan Wakil Menteri (Wamen) Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Alue Dohong dalam keterangan persnya, Jumat (4/6/2021).

Wamen Alue mengingatkan kembali arahan Presiden RI Joko Widodo pada Rakornas Pengendalian Karhutla di Istana Negara beberapa waktu lalu.

Pertama, prioritaskan upaya pencegahan, melalui deteksi dini, monitoring areal rawan hotspot, dan pemantauan kondisi harian di lapangan.

Kedua, lnfrastruktur monitoring dan pengawasan harus sampai ke bawah dengan melibatkan Babinsa, Bhabinkamtibmas, kepala desa dalam penanganan karhutla serta mengajak tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk memberikan edukasi terus menerus kepada masyarakat.

Ketiga, cari solusi yang permanen agar korporasi dan masyarakat membuka lahan dengan tidak membakar.

Keempat, penataan ekosistem gambut dalam kawasan hidrologi gambut harus terus dilanjutkan.

Kelima, jangan biarkan api membesar, harus tanggap dan jangan terlambat sehingga api sulit dikendalikan.

Keenam, langkah penegakan hukum dilakukan tanpa kompromi, berikan sanksi yang tegas sehingga ada efek jera.