Di Balik Isu Surat Antigen Bagi Pemudik

Tak Ada Petugas

Di sepanjang perjalanan dari Bandung ke Jakarta, Minggu (23/5/2021), apa yang dikhawatirkan Jaja, ternyata tidak terjadi. Dia pulang dari Bandung, pukul 16.00 WIB, hingga tiba di rumah di kawasan BSD Tangsel, ia tidak menemukan adanya petugas yang melakukan pemeriksaan.

Memang ada spanduk kecil, pemberitahuan bakal.ada pemeriksaan surat antigen menjelang 5 kilometer jalan layang menuju Jakarta. Dalam spanduk kecil itu, diberitahukan bahwa 16 kilometer ke depan ada pos pemeriksaan antigen. Tapi ternyata itu hanya pemberitahuan saja karena tak ada seorangpun petugas yang terlihat berjaga.

Mungkin persoalan ini dikesankan sepele bagi pemerintah, diberitahukan bakal ada pemeriksaan surat antigen bagi yang pulang mudik untuk masuk Jakarta dan sekitarnya.

Nah pertanyaan saya, sadarkah pemerintah telah membuat masyarakat resah, khususnya pekerja urban. Karena ada persyaratan, hingga mereka harus melakukan swab antigen. Tapi diperjalanannya mereka tidak menemukan apa apa.

Mereka dipaksa untuk melakukan swab antigen dengan biaya sendiri. Sementara dalam perjalanan, mereka tidak menemukan adanya pemeriksaan itu. Padahal demi kelancaran sampai ke tempat kerja, mereka terpaksa mengeluarkan uang untuk antigen hanya untuk persyaratan pulang mudik.

Sejatinya pemerintah konsisten dan konsekuen. Bila memang keharusan ada surat antigen, maka lakukan pemeriksaan agar tujuan dari penerapan kebijakan itu, mengantisipasi meningkatnya pandemi Covid-19 di Jakarta dan sekitarnya bisa tercapai.

Ada kesan kuat, pemerintah hanya mampu membuat aturan, tapi tak mampu melaksanakannya secara konsisten. Bila memang, keharusan adanya surat antigen itu hoaks maka umumkan dan sampaikan bahwa perpanjangan pengetatan hingga 24 Mei 2021 itu tidak benar.

Dengan demikian keharusan adanya surat antigen tidak meresahkan sejumlah masyarakat, terutama para pekerja urban yang hendak pulang ke Jakarta dan sekitarnya.

Usmandie A Andeska
Wartawan Senior