Bendungan Sukamahi Jadi Taman Ekowisata Kawasan Puncak Bogor

Pengendali Banjir

Bendungan Sukamahi sendiri memiliki fungsi utama sebagai pengendali banjir dengan menerapkan konsep bendungan kering atau dry dam sehingga pada saat awal musim hujan, elevasi muka air waduk diatur berada pada elevasi yang rendah atau kosong dan saat terjadi hujan debit air dapat diteruskan langsung ke hilir.

Bendungan Sukamahi memiliki volume tampung sebesar 1,68 juta m3 dan luas area genangan 5,23 hektare.

Bendungan ini dibangun dengan nilai kontrak sebesar Rp447,39 miliar, ditandatangani oleh kontraktor PT Wijaya Karya-Basuki KSO (kerja sama operasional), pada 20 Desember 2016.

Saat ini pengerjaan progres fisik bendungan sudah mencapai 74,12 persen dan ditargetkan rampung pada Juli 2021.

Menko Luhut mengatakan, baik Bendungan Ciawi maupun Bendungan Sukamahi dibangun sebagai bagian dari rencana induk pengendalian banjir (flood control) Ibu Kota Jakarta.

“Tadi sudah kita lihat dua bendungan tersebut dan akan terus kita dorong agar selesai di bulan Juli tahun 2021,” tutur Menko Luhut usai meninjau pembangunan Bendungan Sukamahi dan Ciawi.”

“Penanganan banjir di ibu kota diperlukan kerjasama yang baik antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah.”

“Saya melihat kerjasama sudah baik dalam menangani banjir Jakarta mulai dari hulu hingga hilir,” pungkas Menko Luhut. (*)