Penanganan Delapan Danau Kritis di Indonesia Dilanjutkan

Danau Toba di Sumatera Utara pada TA 2020 telah dilakukan Preparation of Water Resources Strategic Implementation Plan for Priority Lake - West Region. Foto: Kementerian PUPR
Danau Toba di Sumatera Utara pada TA 2020 telah dilakukan Preparation of Water Resources Strategic Implementation Plan for Priority Lake - West Region. Foto: Kementerian PUPR

TROPIS.CO, JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sejak tahun 2016 secara bertahap telah melaksanakan kegiatan revitalisasi 15 danau kritis yang menjadi prioritas nasional untuk ditangani berdasarkan Konferensi Nasional Danau Indonesia (KNDI) di Denpasar, Bali pada 13 Agustus 2009 silam.

Revitalisasi danau bertujuan untuk mengembalikan fungsi alami danau sebagai tampungan air melalui pengerukan sedimen, pembersihan gulma air atau eceng gondok, pembuatan tanggul, termasuk penataan di kawasan daerah aliran sungai.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, dalam penyelamatan danau kritis di Indonesia ditempuh melalui kegiatan struktural dan nonstruktural.

“Keduanya membutuhkan sinergi antara Pemerintah Pusat dan Daerah, akademisi, komunitas, dan masyarakat.”

“Pada Tahun Anggaran (TA) 2020, penanganan dilanjutkan Kementerian PUPR dengan merevitalisasi delapan danau kritis terdiri dari enam Danau Super Prioritas yakni Danau Toba di Sumatera Utara, Danau Maninjau di Sumatera Barat, Danau Rawa Pening di Jawa Tengah, Danau Tondano di Sulawesi Utara, Danau Limboto di Gorontalo, dan Danau Tempe di Sulawesi Selatan.”

“Sedangkan dua Danau Prioritas yakni Danau Poso di Sulawesi Tengah dan Danau Sentani di Papua,” ujar Menteri Basuki dalam keterangan persnya, Kamis (11/3/2021).

Pertama, Danau Toba di Sumatera Utara pada TA 2020 telah dilakukan Preparation of Water Resources Strategic Implementation Plan for Priority Lake – West Region.

Kemudian pelebaran Alur Tano Ponggol di Kabupaten Samosir dan dilanjutkan pada TA 2021.

Tano Ponggol merupakan satu-satunya akses darat untuk menuju Pulau Samosir yang berada di tengah Danau Toba.

Desain jembatan tersebut akan mengadposi kearifan lokal adat Batak dengan perkiraan ketinggian ideal jembatan sekitar 8-9 meter dari permukaan danau.

Danau Toba memiliki volume tampung 256.200 juta m3 dan luas area 112.400 hektare.

Kedua Danau Maninjau di Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat juga dilakukan Preparation of Water Resources Strategic Implementation Plan for Priority Lake – West Region.

Danau ini memiliki volume tampung 10,33 miliar m3 dan luas 9.996 hektare.

Ketiga Danau Rawa Pening di Jawa Tengah dengan volume tampung 48,15 juta m3 dan luas 1.850 hektare.

Pekerjaan revitalisasi Danau Rawa Pening dilanjutkan pada TA 2021.

Penanganan keempat dilakukan pada Danau Tempe di Sulawesi Selatan yang telah dikerjakan sejak 2018.