Menteri Siti Nurbaya: Persoalan Sampah Semakin Kompleks

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya menegaskan, persoalan sampah di Indonesia semakin kompleks dengan magnitude yang semakin besar dan merupakan pekerjaan rumah untuk membangun pengelolaan sampah yang lebih baik dan berkelanjutan. Foto: KLHK
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya menegaskan, persoalan sampah di Indonesia semakin kompleks dengan magnitude yang semakin besar dan merupakan pekerjaan rumah untuk membangun pengelolaan sampah yang lebih baik dan berkelanjutan. Foto: KLHK

TROPIS.C0, JAKARTA – Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya menegaskan, persoalan sampah di Indonesia belum selesai.

Bahkan, menurutnya, semakin kompleks dengan magnitude yang semakin besar dan merupakan pekerjaan rumah untuk membangun pengelolaan sampah yang lebih baik dan berkelanjutan.

Jumlah timbulan sampah masih sangat besar, mencapai 67,8 juta ton pada tahun 2020, dan ini diyakini Menteri Siti Nurbaya akan terus meningka, bertambah seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk dan kesejahteraan masyarakat.

“Puluhan tahun pola penanganan sampah di Indonesia hanya melalui tahapan paling sederhana, yaitu kumpul, angkut, dan buang,” tutur Menteri Siti Nurbaya pada puncak peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2021 di Jakarta, Senin (22/2/2021).

Selama puluhan tahun itu pula, Menteri dalam peringatan yang bertemakan “Sampah Sebagai Bahan Baku Ekonomi di Masa Pandemi”, pola penangannya berlangsung dan terpatri menjadi kebijakan yang umum dilaksanakan.

“Pola pengelolaan sampah tersebut berjalan karena dilandasi oleh mindset bahwa sampah adalah sesuatu yang tidak berguna sehingga harus dibuang sehingga pendekatan yang dijalankan adalah pendekatan melalui penyelesaian di tempat pemrosesan akhir (end of pipe),” ungkapnya.