Jadikan HPSN sebagai Milestone Pengolahan Sampah Lebih Baik

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengajak memperkuat partisipasi publik dalam upaya menjadikan sampah sebagai bahan baku ekonomi melalui gerakan memilah sampah dan memperkuat komitmen dan peran aktif produsen dan pelaku usaha lainnya dalam implementasi bisnis hijau (green business) dengan menjadikan sampah sebagai bahan baku ekonomi. Foto: KLHK
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengajak memperkuat partisipasi publik dalam upaya menjadikan sampah sebagai bahan baku ekonomi melalui gerakan memilah sampah dan memperkuat komitmen dan peran aktif produsen dan pelaku usaha lainnya dalam implementasi bisnis hijau (green business) dengan menjadikan sampah sebagai bahan baku ekonomi. Foto: KLHK

TROPIS.CO, JAKARTA – Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengajak semua stakeholders lebih fokus menjadikan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2021 sebagai milestone untuk bergerak dan bekerja bersama berkolaborasi membangun pengelolaan sampah yang lebih baik

Ajakan Menteri Siti Nurbaya itu disampaikan saat puncak Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) di Jakarta, Senin (22/2/2021).

Adapun berbagai langkah yang harus dilakukan, memperkuat komitmen dan peran aktif pemerintah daerah dalam melaksanakan pengelolaan sampah dengan menjadikan sampah sebagai bahan baku ekonomi.

Memperkuat partisipasi publik dalam upaya menjadikan sampah sebagai bahan baku ekonomi melalui gerakan memilah sampah dan memperkuat komitmen dan peran aktif produsen dan pelaku usaha lainnya dalam implementasi bisnis hijau (green business) dengan menjadikan sampah sebagai bahan baku ekonomi.

“Saya selaku penanggungjawab pengelolaan sampah nasional mengajak semua stakeholders termasuk organisasi perempuan, ibu-ibu PKK, serta masyarakat luas untuk bergerak dan bekerja sesuai dengan tugas, tanggung jawab, kewenangan, dan kompetensi masing-masing membangun era baru pengelolaan sampah di Indonesia,” kata Menteri Siti Nurbaya.

Baca juga: Menteri Siti Nurbaya: Persoalan Sampah Semakin Kompleks

Dalam era baru, lanjutnya, kita semua sepakat untuk menempatkan pengurangan sampah dan penanganan sampah sama pentingnya.

Perilaku minim sampah sebagai budaya baru masyarakat Indonesia harus lebih ditumbuhkan.

Lalu sirkular ekonomi dan aplikasi teknologi ramah lingkungan sebagai pondasi waste to resource.

Gerakan less waste dan zero waste di tataran masyarakat berkembang signifikan melalui pengurangan penggunaan kantong belanja plastik, sedotan plastik, botol dan gelas plastik, serta sendok dan garpu plastik sekali pakai.

Mengutif dua jajak pendapat koran nasional, Menteri Siti Nurbaya menyebut bahwa lebih dari 61 persen masyarakat dari pelbagai latar belakang profesi setuju membawa kantong belanja sendiri dan 90 persen masyarakat sudah melakukan diet penggunaan plastik serta 97,9 persen masyarakat berkeinginan untuk melakukan pengurangan sampah plastik.

“Saya patut bergembira juga karena ada indikasi positif dalam peningkatan kesadaran dan perubahan perilaku publik terkait keperdulian terhadap pengurangan sampah plastik,” ujarnya. (*)