Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Jadi Penggerak Pertumbuhan Ekonomi di Babel

Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi Roesman menyebut dengan kian besarnya peran komoditas lain, selain timah, tentu ini mengindikasikan masyarakat Babel sudah kreatif dalam menggali potensi daerah. Dan Pemerintah berusaha mensuport melalui kebijakan yang kondusif, dan membangun jaringan pasar yang lebih kompetitif. Foto: Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi Roesman menyebut dengan kian besarnya peran komoditas lain, selain timah, tentu ini mengindikasikan masyarakat Babel sudah kreatif dalam menggali potensi daerah. Dan Pemerintah berusaha mensuport melalui kebijakan yang kondusif, dan membangun jaringan pasar yang lebih kompetitif. Foto: Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

TROPIS.CO, JAKARTA – Revolusi ekonomi telah terjadi di Kepulauan Bangka Belitung (Babel) dalam dua tahun terakhir ini berkat peran pertanian, kehutanan dan perikanan telah menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi daerah.

Lantaran peran dari tiga komonitas ini Badan Pusat Statistik telah menempatkan Provinsi Kepulauan Babel pada peringkat kedua, setelah Provinsi Jambi untuk wilayah Sumatera.

“BPS telah menempatkan Babel pada peringkat kedua sebagai provinsi terbaik dalam pertumbuhan ekonominya selama tahun 2020, setelah Provinsi Jambi,” kata Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi Roesman Djohan.

Gubernur mengatakan itu di sela-sela rapat Tim Peralihan Saham PT Timah di Jakarta, Senin (15/2/2021), sembari menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi Babel pada 2020, mencapai – 1,04 persen, sedangkan Jambi – 0,99 persen.

Tentu ini memberikan harapan yang lebih cerah ke depan, di tengah kegalauan masyarakat pasca timah.

Pertanian, komoditas kehutanan dan perikanan secara bertahap telah menggerus peran timah yang telah menjadi andalan penggerak pertumbuhan ekonomi daerah, sejak 350 tahun nan silam.

Gubernur menyebut dengan kian besarnya peran komoditas lain, selain timah, tentu ini mengindikasikan masyarakat Babel sudah kreatif dalam menggali potensi daerah.

Pemerintah berusaha mendukung melalui kebijakan yang kondusif, dan membangun jaringan pasar yang lebih kompetitif.

Harus diakui bahwa potensi Bangka Belitung sangat variatif dan rata memiliki keunggulan.

Hanya sayang selama ini terkesan Bangka Belitung hanya dinilai sebagai produsen timsh dunia.