Menko Airlangga: Kelapa Sawit Berikan Stimulus Paling Besar bagi Perekonomian Nasional

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menekankan perlunya keterlibatan media dalam menjaga eksistensi industri sawit dengan masifnya pemberitaan yang dilakukan. Foto: Golkar Indonesia
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menekankan perlunya keterlibatan media dalam menjaga eksistensi industri sawit dengan masifnya pemberitaan yang dilakukan. Foto: Golkar Indonesia

TROPIS.CO, JAKARTA – Kelapa sawit merupakan proyeksi strategis nasional yang perlu dijaga karena memberikan stimulus yang paling besar bagi perekonomian nasional serta mendorong ekonomi kerakyatan.

Pendapat itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Webinar nasional bertema Peran Kelapa Sawit Terhadap Pembangunan Ekonomi Nasional yang digelar Selasa (9/2/2021).

“Di saat banyak sektor ekonomi terdampak akibat pandemi Covid-19, industri sawit menjadi salah satu sektor industri yang tidak terdampak, sebanyak 16 juta pekerja kelapa sawit tetap bekerja produktif di tengah ketidakpastian sektor ekonomi lainnya,” papar Menko Airlangga.

Dia juga menekankan perlunya keterlibatan media dalam menjaga eksistensi industri tersebut dengan masifnya pemberitaan yang dilakukan.

“Maraknya isu negatif yang menghantam industri sawit, membuat pemerintah bergerak dengan melakukan gugatan kepada WTO (World Trade Organization) terkait kebijakan diskriminatif kelapa sawit.”

“Hal ini perlu didukung dengan kuatnya pemberitaan dan informasi dalam membangun presepsi positif dan awareness, saya yakin pers telah melakukan standarisasi ketat dalam peliputannya,” ungkap Menko Airlangga.

Baca juga: Program B30 Jaga Stabilitas Harga CPO

Sementara Widodo Muktiyo, Direktur Jendral Informasi dan Komunikasi Publik, menambahkan tentang strategi pemerintah dalam menangkal berbagai macam pemberitaan terkait kelapa sawit.

“Kita sudah mempersiapkan data-data terkait informasi dan komunikasi serta kebijakan yang di atur di dalamnya sehingga rekan pers akan lebih mudah dalam melakukan pemberitaan secara aktual,” jelas Widodo.

Hal senada diutarakan oleh Hendry Ch Bangun, Wakil Ketua Dewan Pers, terkait masalah yang dihadapi sawit saat ini.

“Permasalahan sawit ini ada dua, yakni masalah lingkungan dan ekonomi.”

Media harus memberikan pemberitaan secara berimbang dan objektif terkait kelapa sawit,” ujar Hendry.