Lewat PSR Produktivitas Perkebunan Sawit Rakyat Akan Meningkat

Nilai ekspor produk minyak sawit Indonesia di bulan Agustus 2021 mencapai US$4,42 miliar, naik US$1,6 miliar dari ekspor bulan Juli. . Foto: TROPIS.CO/Jos
Nilai ekspor produk minyak sawit Indonesia di bulan Agustus 2021 mencapai US$4,42 miliar, naik US$1,6 miliar dari ekspor bulan Juli. . Foto: TROPIS.CO/Jos

TROPIS.CO, JAKARTA – Pemerintah akan terus meningkatkan realisasi Program Peremajaan Sawit rakyat (PSR).

Hal ini disampaikan Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian Kasdi Subagyono dalam acara virtual Indonesian Palm Oil Conference (IPOC) 2020 yang diselenggarakan di Jakarta, Rabu (2/12/2020).

“Melalui PSR, produktivitas perkebunan sawit rakyat akan meningkat sesuai standar potensi.”

“Selain itu, PSR juga membantu masyarakat dalam menjalankan tata kelola perkebunan kelapa sawit yang berkelanjutan sesuai dengan standar Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO),” ungkap Kasdi.

Menurutnya, saat ini dari luas areal petani plasma 6,72 juta hektare, terdapat 2,8 juta hektare yang perlu diremajakan, yang terdiri dari pohon kelapa sawit berusia lebih dari 25 tahun dan perkebunan rakyat yang menggunakan bibit dengan kualitas buruk.

“Jika kita mampu meningkatkan seluruh usaha tani perkebunan kelapa sawit yang rata-rata produktivitasnya saat ini sekitar 3,6 hingga 4 ton setara minyak sawit mentah per hektar per tahun, maka kita dapat meningkatkan produktivitas hingga 6 hingga 7 ton per hektar per tahun sesuai standar potensial,” ungkap Kasdi.