Peran Penting Pendamping

Dapat Dukungan KLHK

Sama halnya dengan Emilia, pendamping lainnya, M. Adek juga menunjukkan antusiasme dan komitmen yang sama.

Pemuda berusia 28 tahun ini sudah menjadi pendamping Perhutanan Sosial sejak 2018 di KPHP yang sama dengan Emilia.

Pemuda berdarah campuran Blora dan Kapuas ini mendampingi dua KUPS di LPHD Tanjung Sangalang, yakni KUPS Agroforestri dan KUPS Perikanan.

Adek mampu berbaur dengan baik dan menikmati keceriaan bekerja bersama masyarakat di Desa Tanjung Sangalang, Kabupaten Pulang Pisau.

“Sebenarnya total KUPS di desa dampingan saya ada empat, Bu.

“Semua berada di bawah LPHD yang sama dan dua lainnya itu adalah KUPS Jamur Tiram dan Madu Kelulut.”

Semua KUPS ini mendapatkan dukungan program agroforestri dari KLHK.”

“Jadi sekalian saja saya bantu mendampingi dua KUPS ini karena belum ada yang ditunjuk sebagai pendamping untuk keduanya,” tutur Adek bersemangat.

Desa dampingan Adek sekarang sangat mudah dijangkau.

Dulu, cerita penduduk desa, mereka harus melewati Sungai Kahayan berjam-jam dengan perahu kecil atau jukung untuk berangkat sekolah dari Tanjung Sangalang ke Pahandut.

Sekarang hanya dalam hitungan menit desa ini bisa dicapai dari Palangkaraya dengan arak tempuh daratnya singkat, 6 kilometer.

Jarak dekat ini membuat Adek bisa sering bolak-balik dari kantor KPHP ke Desa Tanjung Sangalang.

Baik Emilia maupun Adek mengatakan masyarakat desa dampingan mereka sangat antusias mendapatkan dukungan program agroforestri dari KLHK.