Produksi Naik, Pasar Domestik Jadi Harapan

Produksi minyak sawit Indonesia bulan Agustus 2020 telah mencapai 4,8 juta ton yang 2 persen lebih besar dengan produksi bulan Agustus tahun 2019 sebesar 4,7 juta ton. Foto: PASPIMonitor
Produksi minyak sawit Indonesia bulan Agustus 2020 telah mencapai 4,8 juta ton yang 2 persen lebih besar dengan produksi bulan Agustus tahun 2019 sebesar 4,7 juta ton. Foto: PASPIMonitor

TROPIS.CO, JAKARTA – Produksi minyak sawit Indonesia menunjukkan pemulihan. Produksi bulan Agustus 2020 telah mencapai 4,8 juta ton yang 2 persen lebih besar dengan produksi bulan Agustus tahun 2019 sebesar 4,7 juta ton meskipun secara total sampai dengan Agustus 6,7 persen lebih rendah dari produksi 2019.

Hal itu disampaikan Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Mukti Sardjono dalam keterangan persnya, Selasa (13/10/2020).

“Peningkatan produksi terjadi selain karena mengikuti siklus musim juga disebabkan tanaman sudah menunjukkan kepulihan setelah pemupukan semester 1 2020 kembali normal,” tutur Mukti.

Dia membeberkan bahwa konsumsi minyak sawit dalam negeri untuk produk pangan dan oleokimia selama dua bulan terakhir menunjukkan kenaikan.

Dibandingkan dengan bulan Juli, konsumsi minyak sawit untuk pangan bulan Agustus naik sekitar 1,9 persen menjadi 654 ribu ton sedangkan konsumsi untuk oleokimia naik 2 persen menjadi 151 ribu ton.

Baca juga: Ketua Apkasindo: Petani Sawit Butuh Kepastian Soal Prinsip Ketelanjuran di Kawasan Hutan

“Sebaliknya, konsumsi biodiesel turun 9,8 persen menjadi 576 ribu ton sehingga secara secara total, konsumsi dalam negeri pada bulan Agustus adalah 3,3 persen lebih rendah dari konsumsi pada bulan Juli,” ujar Mukti.

Secara kumulatif sampai dengan Januari dan Februari (sebelum pandemi), konsumsi dalam negeri 2020 adalah 16 persen lebih tinggi dari 2019.

Total konsumsi tersebut terus turun menjadi 3 persen sampai dengan Juni
dan Juli serta menjadi 2,5 persen sampai dengan Agustus.

“Penurunan utama terjadi pada penggunaan untuk pangan yang secara YoY (Year on Year) Agustus 2020 turun 14,9 persen sedangkan untuk oleokimia dan biodiesel lebih tinggi berturut-turut dengan 45,3 persen dan 26,9 persen,” katanya.