Gerakkan Ekonomi Masyarakat Pesisir dengan Penanaman Mangrove

Penanaman Malam Hari

KTH Karang Empat Lestari, Desa Senyubuk Kelapa Kampit, adalah salah satu kelompok yang melakukan penanaman dan pemasangan kayu ajir pada malam hari.

Kondisi ini dilakukan karena pada siang hari air laut tengah pasang tinggi, dan kondisi seperti menurut Rizki Octo Rianus atau Ryo, ketua KTH Karang Empat Lestari, diperkirakan akan berlangsung cukup lama.

Sementara target penanaman ini harus selesai paling lambat pertengahan Desember.

“Mengingat waktu penanaman yang sangat terbatas, maka tidak ada pilihan lain kecuali melakukan penanaman pada malam hari,” ujarnya.

Program penanaman mangrove ini mendapat respon positif dari masyarakat.

Mereka yang sehari-harinya beraktivitas melimbang timah, seakan mendapat pekerjaan baru yang hasilnya lebih pasti, sebagaimana diungkapkan bendahara pada Kelompok Mangrove Selindang Lestari, Beti Sulami.

Baca juga: Tren Karhutla Turun, Semua Stakeholder Harus Tetap Waspada

“Kalau melimbang itu, belum tentu dapat timah, pun dapat, tapi paling satu one atau dua one yang nilainya kecil, terlebih disaat harga timah yang murah seperti sekarang ini,” ungkapnya.

Keterlibatan masyarakat begitu penting dalam keberhasilan program padat karya mangrove ini karena masyarakat khususnya di pesisir pantai sangat memahami habitat mangrove yang selama ini dijadikan pendapatan dan penghidupan mereka.

Habitat mangrove yang baik, memberikan manfaat terutama ketersediaan produksi ketam atau kepiting mangrove, ikan, cumi serta dan kerang.

“Oleh karena itu, mari kita jaga habitat mangrove yang ada, dan melakukan penanaman secara kontinyu, agar keseimbangan alam, dan kehidupan satwa laut tetap berlangsung untuk generasi yang akan dating,” pungkas Beti Sulami. (*)