Gerakkan Ekonomi Masyarakat Pesisir dengan Penanaman Mangrove

Keterlibatan Masyarakat

Pada pelaksanaannya, ada sekitar 1.000 masyarakat yang terlibat langsung dalam program di empat kabupaten yaitu Bangka Tengah, Bangka Selatan, Belitung, dan Belitung Timur.

Mereka sebagian besar adalah ibu rumah tangga, kalangan istri nelayan, yang terlibat dalam penyiapan bibit yang tergabung dalam 40 kelompok tani hutan.

“Dalam penyiapan bibitnya, kelompok tani memanfaatkan gelas plastik bekas, ketimbang polybag semai.”

“Dengan demikian kita berharap, melalui kegiatan ini, kita dapat memanfaatkan sampah plastik yang tersebar dibanyak tempat,” kata Tekstiyanto.

Sementara itu, kaum lelaki lebih terlibat dalam penyiapan benih, atau propagul melalui pengumpulan langsung dari kawasan hutan mangrove yang ada di sekitarnya, dan juga penyiapan kayu ajir dan kayu larikan untuk menopang tanaman agar tidak terbawa gelombang.

Baca juga: Produk Kayu Sustainable Indonesia Kian Dipercaya Pasar Inggris

Karena di sebagian wilayah Bangka Belitung ini, air laut kering malam, maka ada sebagian kelompok tani, melakukan penanaman pada malam hari.

“Kondisi ini sedikit mempersulit dalam melaksanakan kegiatan, bahkan memiliki risiko dengan keberadaan satwa malam hari, dan tentunya kondisi angin laut.”

“Namun hal ini tidak menyurutkan semangat peserta kegiatan penanaman mangrove tersebut,” tuturnya.