Indonesia Targetkan Tambahan 16,7 Giga Watt Lewat Pembangkit EBT

Tren Positif Bauran Pembangkit EBT

Arifin tak menampik bahwa porsi batu bara dalam pemenuhan kebutuhan bauran pembangkit listrik masih tinggi.

“Realisasi bauran energi untuk tenaga listrik hingga Juni 2020 masih didominasi oleh batubara,” ungkapnya.

Meski begitu, bauran pembangkit EBT terus mengalami peningkatan bahkan melebihi target yang sudah ditetapkan oleh pemerintah dalam Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2020.

Pergerakan signifikan ditunjukkan oleh bauran dari pembangkit berbasis air dan panas bumi.

Untuk panas bumi telah mencapai 5,84 persen atau 2.131 Giga Watt Hour (GWh) dari target 4,94 persen (14,77 GWh).

Baca juga: B40 Tengah Uji Coba Ketahanan 1000 Jam pada Engine Test Bench

Sementara realisasi air mencapai 8,04 persen atau 6.857 GWh dari target 6,23 persen (18,63 GWh), sedangkan untuk EBT lainnya realisasinya mencapai 3,24 GWh atau 0,29 persen, melebihi dari target yang ditetapkan, yakni 1,01 GWh.

Adapun serapan bauran pembangkit gas mencapai 17,81 persen atau setara 175.119 British Billion Thermal Unit (BBTU), sedangkan serapan bauran pembangkit bahan bakar minyak (BBM) dan bahan bakar nabati (BBN) mencapai 3,75 persen dengan rincian volume 0,86 juta kilo liter untuk BBM dan 0,29 juta kilo liter untuk BBN.

“Total realisasi produksi listrik sebesar 133.216 GWh,” pungkas Menteri ESDM. (*)