RSPO: Permintaan Minyak Sawit Berkelanjutan Tetap Sehat Selama Lockdown

Menurut situs RSPO, 15,19 juta ton CSPO dan 3,38 juta ton kernel sawit berkelanjutan bersertifikat (CSPK) diproduksi pada 2019. Foto: Nutrition Advance
Menurut situs RSPO, 15,19 juta ton CSPO dan 3,38 juta ton kernel sawit berkelanjutan bersertifikat (CSPK) diproduksi pada 2019. Foto: Nutrition Advance

TROPIS.CO, KUALA LUMPUR – Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) mengatakan permintaan untuk minyak sawit berkelanjutan bersertifikat (CSPO) belum turun di tengah pandemi Covid-19, dengan keberlanjutan masih menjadi agenda utama bagi anggotanya.

Kepala Eksekutif Interim RSPO Bakhtiar Talhah mengatakan ketika dunia mulai melakukan lockdown untuk memerangi Covid-19, dia khawatir anggotanya akan memproduksi dan mengonsumsi lebih sedikit CSPO, yang menyebabkan minyak sawit berkelanjutan didorong ke backburner.

Namun, permintaan CSPO belum turun, kata Bakhtiar seperti dikutip theedgemarkets.com, menyebutnya sebagai “kejutan yang menyenangkan”.

“Bahkan ketika ada penurunan, itu lebih terkait dengan pasar, daripada ‘mari kita lupakan tentang keberlanjutan’.”

“Itu adalah keseluruhan pasar, ketika Anda melihat profil di mana CSPO masuk ke industri makanan, farmasi dan kosmetik, beberapa terkena dampak dan beberapa tidak terkena dampak parah.”

“Kami mengira perusahaan akan mengatakan keuntungan kami turun, jadi jangan fokus pada keberlanjutan dan itu tidak benar-benar terjadi.

“Sebagian besar perusahaan yang kami ajak bicara mengatakan ini adalah waktu untuk menata rumah kami, dan melihat apa yang penting bagi perusahaan dan konsumen kami,” tuturnya, Jumat (4/9/2020).

Baca juga: Serapan Biodiesel Nasional Semester 1 Capai 4,36 Juta Kiloliter