10 Paus Pilot Ditemukan Mati Terdampar di Pantai Lie Jaka

Paus pilot ini kemungkinan terdampar kerena mengalami disorientasi arah, sifat dari paus ini qqhidup berkelompok dalam jumlah yang banyak, sehingga jika salah satu terdampar maka kemungkinan besar anggota kelompok lain akan ikut terdampar. Foto: KLHK
Paus pilot ini kemungkinan terdampar kerena mengalami disorientasi arah, sifat dari paus ini qqhidup berkelompok dalam jumlah yang banyak, sehingga jika salah satu terdampar maka kemungkinan besar anggota kelompok lain akan ikut terdampar. Foto: KLHK

TROPIS.CO, KUPANG – Sekelompok paus pilot (Globicephala macrorhynchus) dilaporkan masyarakat terdampar di Pantai Lie Jaka, Kelurahan Ledeunu, Kecamatan Raijua, Kabupaten Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur (NTT), tepatnya pada koordinat S 10009’52.68’’, E 123034’10.35’’.

Kondisi paus pilot saat ditemukan adalah 10 ekor mati dan satu ekor hidup dapat diselamatkan dengan cara didorong kembali ke laut.

Jenis kelamin paus belum dapat diidentifikasi dan rata-rata panjang paus berkisar 2,5 sampai 6 meter, dengan lingkar badan diperkirakan lebar 0,9 hingga 1,2 meter.

Penyebab kematian paus masih belum dapat dipastikan dan diperlukan kajian yang lebih mendalam dan komprehensif tentang kepastian penyebab kematian masal satwa paus tersebut.

Laporan masyarakat atas nama Rowy Kaka Mone pada hari Kamis 30 Juli 2020 pukul 16.00 WITA tersebut segera ditindak lanjuti oleh Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) NTT Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

BBKSDA NTT segera melakukan koordinasi dengan Kepala Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Kupang karena lokasi terdamparnya paus tersebut berada di bawah pengelolaan BKKPN Kupang Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

“Dalam kasus paus terdampar ini, selain koordinasi dengan instansi terkait, BBKSDA NTT juga menugaskan Kepala Bidang Teknis untuk mengumpulkan informasi dan langkah-langkah terpadu dalam penanganan satwa mamalia laut tersebut bersama instansi terkait dan masyarakat setempat,” ujar Timbul Batubara Kepala BBKSDA NTT, di Kupang, Kamis (30/7/2020).