Pertanian Mampu Gerakkan Roda Ekonomi di Tengah Pandemi Covid-19

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menilai potensi yang dimiliki di Indonesia membuat rakyat bisa survive, rakyat tetap bisa makan, rakyat tetap bisa menghasilkan dalam situasi dan tantangan apapun meski sulit juga dihadapi karena alamnya baik. Foto: Kementan
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menilai potensi yang dimiliki di Indonesia membuat rakyat bisa survive, rakyat tetap bisa makan, rakyat tetap bisa menghasilkan dalam situasi dan tantangan apapun meski sulit juga dihadapi karena alamnya baik. Foto: Kementan

TROPIS.CO, KENDAL – Menghadapi Covid-19 dan pelemahan ekonomi, sektor yang berhasil serta dijamin mampu menghidupkan, menyejahterakan rakyat, dan menggerakkan roda ekonomi untuk berputar salah satunya adalah pertanian.

Pandangan itu disampaikan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) ketika melakukan kunjungan kerja serta panen jagung di Desa Pucangrejo, Kecamatan Gemuh, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Sabtu (27/06/2020).

“Pertanian adalah pilihan yang paling tepat menghadapi pelemahan ekonomi akibat dampak coronavirus disease 2019 atau Covid-19 ini.”

“Karena banyak PHK, tapi yang pasti, yang tidak pernah berkurang adalah makan.”

“Untuk itu, kita harus melakukan pendekatan-pendekatan pertanian yang modern, yang lebih maju, dengan memperkuat kemandirian pangan di setiap daerah,” ujarnya.

Menurut Mentan SYL, satu pangan yang kuat di desa akan memperkuat pangan di kecamatan, satu pangan yang kuat di kecamatan akan memperkuat pangan di kabupaten, pangan yang kuat di kabupaten akan memperkuat pangan di satu provinsi.

Baca juga: Didanai SBSN, Kementerian PUPR Terus Tingkatkan Kemantapan Jalan Lintas Timur Sumatera Selatan

Potensi yang dimiliki di Indonesia membuat rakyat bisa survive, rakyat tetap bisa makan, rakyat tetap bisa menghasilkan dalam situasi dan tantangan apapun meski sulit juga dihadapi karena alamnya baik.

Dalam kesempatan ini, Mentan SYL turut melakukan panen jagung sekaligus menyerahkan secara simbolis penyaluran KUR (kredit usaha rakyat), asuransi, juga bantuan Alsintan (alat mesin pertanian), dengan total nilai mencapai Rp 8.727.258.600.

“Apa yang kita lakukan hari ini adalah agar Indonesia besok tidak boleh kekurangan pangan menghadapi tantangan apapun.”

“Kendal memberikan contoh kepada kita, memberikan motivasi, bahwa sebenarnya Indonesia memang hebat, Indonesia kuat, Indonesia memiliki segalanya, tinggal tergantung bagaimana kita mampu me-managenya,” tuturnya.

Mentan SYL yakin pertanian Kendal berjalan baik dan harus terus dijaga di masa yang akan datang.

Untuk itu, Kementan memberikan bantuan berupa alsintan, asuransi pertanian, dan KUR yang realisasinya cukup bagus.

Dia mengatakan, paradigma besok adalah jangan pakai uang pemerintah, gunakan uang yang ada di bank, uang untuk berinvestasi.

“Bila perputaran ini berjalan dengan baik bisa berakselerasi, mengangkat produktivitas pertanian kita.”

“Jika perputaran ini berjalan baik, dengan perhitungan yang baik, tidak akan ada pertanian yang merugi.”

“Pertanian tidak pernah rugi, kecuali salah manage, seperti harusnya ditanam di sawah tapi ditanam di aspal, itu namanya salah manage.”

“Tapi sepanjang bibitnya benar, ditanam dengan baik dan sesuai anjuran, dan syarat-syarat pertanian yang benar, tidak ada ceritanya pertanian merugi,” ujar Mentan SYL.