Pemerintah Hargai Produsen yang Berinisiatif Kurangi Timbulan Sampah

Menteri LHK Siti Nurbaya didampingi Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, Bahan Berbahaya dan Beracun (PSLB3) Rosa Vivien Ratnawati dan Sekjen KLHK Bambang Hendroyono memberikan penghargaan kepada produsen yang telah berhasil mengurangi sampah dalam kegiatan produksinya. Foto: KLHK
Menteri LHK Siti Nurbaya didampingi Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, Bahan Berbahaya dan Beracun (PSLB3) Rosa Vivien Ratnawati dan Sekjen KLHK Bambang Hendroyono memberikan penghargaan kepada produsen yang telah berhasil mengurangi sampah dalam kegiatan produksinya. Foto: KLHK

TROPIS.CO, JAKARTA – Pemerintah memberikan penghargaan kepada sejumlah  produsen yang telah berhasil mengurangi sampah dalam kegiatan produksinya.

Penghargaan itu diserahkan secara simbolis oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya kepada pimpinan perusahaan PT Tirta Investama, PT Rekso National Food, CV Sarirasa Nusantara, dan PT Fastfood Indonesia di Jakarta, Selasa (9/6/2020).

Tirta Investama selaku produsen pemegang merek dagang Aqua diberikan penghargaan karena berhasil meningkatkan penarikan kembali botol PET (Polyethylene Therepthalate)
untuk didaur ulang kembali dan peningkatan kandungan bahan daur ulang botol PET.

“Ditetapkannya empat produsen ini, merupakan hasil kegiatan monitoring, evaluasi, dan verifikasi yang dilaksanakan oleh Tim Direktorat Pengolahan Sampah pada tahun 2019.”

“Ada tiga jenis produsen yang dimonitor, dievaluasi, dan diverifikasi kinerja pengurangan sampahnya, yaitu sektor manufaktur, ritel, dan jasa makanan dan minuman,” tutur Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, Bahan Berbahaya dan Beracun (PSLB3) Rosa Vivien Ratnawati.

Dari hasil monitoring itu maka diketahui jumlah botol Aqua bekas yang berhasil ditarik kembali oleh manajemen PT Investama mencapai 12.000 ton pada tahun 2019.

Volume ini meningkat relatif tinggi ketimbang tahun 2017 yang baru sekitar 7.020 ton.

Begitupun dengan penggunaan bahan baku daur ulang atau recycled PET, bila tiga tahun silam baru sekitar 15 persen dari total bahan yang digunakan untuk memproduksi botol PET, tapi di tahun 2019 perusahaan minuman ini telah menggunakan bahan daur ulang 100 persen.

Menteri LHK Siti Nurbaya menyerahkan plakat penghargaan secara simbolis kepada produsen yang  berhasil menekan timbulan sampah. Foto: KLHK