Bersama Pemerintah, YPHI Siap Bangkitkan Semangat Kepedulian terhadap Hutan

Ketua Yayasan Peduli Hutan Indonesia Transtoto Handadhari saat bersama Kompolnas d Irjen Pol (Pur) Bekto Suprapto, dan Ir. Waskito selaku pembina YPHI. Foto: YPHI
Ketua Yayasan Peduli Hutan Indonesia Transtoto Handadhari saat bersama Kompolnas d Irjen Pol (Pur) Bekto Suprapto, dan Ir. Waskito selaku pembina YPHI. Foto: YPHI

TROPIS.CO, JAKARTA – Kendati dalam suasana pandemi Covid-19, namun upaya para tokoh rimbawan mempersiapkan deklarasi lahirnya Yayasan Peduli Hutan Indonesia (YPHI) terus dilakukan.

Organisasi yang dikomandani Dr Transtoto Handadhari, mantan petinggi Departemen Kehutanan dan Direktur Utama Perhutani itu, sengaja dirancang untuk membangkitkan kembali kepedulian terhadap kondisi hutan yang belakangan mengalami degradasi yang sangat signifikan setiap tahun.

“Kita hadir untuk bersama sama pemerintah dan semua lapisan masyarakat, termasuk generasi milaneal untuk lebih peduli dengan kondisi hutan dan lingkungan saat ini, semuanya harus kita selamatkan melalui pemanfaatan yang berpijak pada kelestarian.”

“Meskipun dalam kondisi vakum akibat Covid-19, Yayasan Peduli Hutan Indonesia (YPHI) tetap aktif dan konsisten mempersiapkan Deklarasi Peduli Hutan.

“Rancangan awalnya sekitar Agustus, namun ini tetap melihat kondisi pandemi Covid 19 ini, karena kapan pandemi ini berakhir, tak bisa kita memprediksikannya,” kata Transtoto di Jakarta, Kamis (28/5/2020).

Transtoto berharap, deklarasi YPHI menjadi satu-satunya deklarasi kehutanan yang memiliki warna kejujuran tanpa kecurangan tersebut akan menjadi ukuran perbaikan moral bangsa.

Sebagai organisasi yang berorientasi pada peningkatan kualitas sumber daya hutan, YPHI telah mendapat dukung luas dari banyak plihak.

Ketum YYPHI Trabnstoto Handadhari bersama TNI- AU (pur) Suwito Adi. Siap mendukung pergerakan  YPHI  dalam membangun kembali hutan Indonesia bersama pemerintah.

Tersebut sejumlah nana-nama besar seperti Letjen TNI AD (Pur) Rasyid Qurnaen (mantan Danjen Kopassus, beberapa waktu lalu meninggal), Letjen TNI AD (Pur) Burhanudin Amin (mantan Pangkostrad), Marsda TNI AU (Pur) Suwitno Adi, Irjen Pol (Pur) Bekto Suprapto (mantan Wakabareskrim Polri, sekarang Sekjen Kompolnas), Mayjen TNI AD (Pur) Suwandi ( mantan Danpaspampres), Mayjen TNI AD (Pur) Heru Tjahjono (BIN), Brigjen Pol (Pur) Sjafriadi Cut Ali (mantan Sekjen Kompolnas), Brigjen Pol Sardjono, dan lainnya.

Ketum YYPHI Trabnstoto Handadhari bersama TNI- AU (pur) Suwito Adi. Siap mendukung pergerakan  YPHI  dalam membangun kembali hutan Indonesia bersama pemerin

Terakhir muncul nama besar jenderal aktif pencinta hutan Letjen TNI AD Doni Monardo, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang memberikan dukungan penuh kepada YPHI.

BahkanJenderal Doni mengajak Transtoto bergerak bersama sama menghijaukan hutan Jawa setelah Covid-19.

Pasalnya, kondisi hutan dan kerentanan Pulau Jawa dari bencana lingkungan sudah semakin parah sehingga perlu mendapat perhatian lebih serius.

Selain itu, sejumlah tokoh kehutanan dan lingkungan, telah memberikan dukungan penuh atas kehadiran YPHI, dan merekapun ikut di dalamnya.

Sebut saja diantaranya, Prof. Emil Salim, Ir. Djamaludin yang Suryohadikusumo, para sesepuh rimbawan antara lain Ir. Waskito S, Ir. Wardono Sakeh, Dr. Untung Iskandar, Ir. Hendarsun, tokoh nasioonal Djarot Kusumayakti, Prof. Sri Adiningsih, politisi Senayan, akademisi, BUMN Kehutanan, asosiasi hutan dan kebun sampai seniman Samsudin BIMBO, Achmad Albar dan para wartawan secara pribadi.

Gebrakan YPHI yang juga dikenal dengan gerakan masifnya Gerakan Masyarakat Peduli Hutan Indonesia (GMPHI) nampaknya tetap akan memberikan perhatian terhadap kegiatan perbaikan kondisi sumber daya hutan (SDH) secara keseluruhan, dengan pilihan-pilihan prioritasnya.

Contoh kegiatan yang telah dirancang antara lain rehabilitasi hutan mangrove di Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Kalimantan Utara, pembuatan design engineering lahan perhutanan sosial, pembudidayaan wisata alam, perencanaan carbon trade serta pendampingan pengelolaan hutan lestari.

“Pada prinsipnya kami bersama membentuk YPHI ini sebagai mitra pemerintah, pengusaha hutan, dan masyarakat yang akan mengikuti garis-garis kebijakan pemerintah,” pungkas Transtoto, rimbawan Universitas Gadjah Mada tersebut. (*)