Super Team di Balik Layar Pelatihan Pendampingan Perhutanan Sosial Pasca Izin

Pelatihan Pendampingan Perhutanan Sosial secara jarak jauh dengan E-learning Tahap I di masa pandemik COVID 19 ini telah tuntas dilaksanakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Foto: Istimewa
Pelatihan Pendampingan Perhutanan Sosial secara jarak jauh dengan E-learning Tahap I di masa pandemik COVID 19 ini telah tuntas dilaksanakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Foto: Istimewa

TROPIS.CO, JAKARTA – Pelatihan Pendampingan Perhutanan Sosial secara jarak jauh dengan e-learning Tahap I di masa pandemi Covid-19 ini telah tuntas dilaksanakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Sebanyak 1.508 orang petani dan pendamping yang tersebar di seluruh Indonesia mengikuti e-learning ini. Di luar dugaan, pelatihan ini dapat berjalan dengan baik walaupun kendala masih ada di sana sini, utamanya jaringan internet dan belum familiarnya sebagian peserta, tutor dan sub-admin terhadap Learning Manajemen System (LMS) e-learning, yang dibangun Pusdiklat SDM LHK sejak beberapa tahun silam.

Pelaksanaan yang dilakukan serentak untuk beberapa angkatan membuat Tim E-Learning Pusdiklat harus ekstra berfikir agar tidak ada masalah dalam pelaksanaan, apalagi dalam skenario pelaksanaan pelatihan ada sesi pembukaan pelatihan dan pembelajaran dengan metode synchronous (webinar). Tentunya ini tidak mudah karena diperlukan kekuatan jaringan internet dan server yang stabil. Syukurlah, itu semua berhasil diatasi.

 

 

Erfaan Noor Yulian; Sering kami berjaga sampai pukul 02.00 dini hari dari kediaman, karena pekerjaan mengunggah dilakukan secara remote, dari rumah masing-masing. Super team bukan superman, kata Ka Badan Penyuluh dan SDM.

aktu persiapan pelatihan yang pendek dan singkat di masa pandemik Covid-19 ini membuat tim bekerja ekstra. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM (BP2SDM) secara intens melakukan rapat jarak jauh untuk memberikan arahan kepada tim agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk kelancaran kegiatan.

Pelatihan pendampingan Perhutanan Sosial pasca izin ini sendiri merupakan kerjasama Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM dengan Direktorat Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan. Karenanya, koordinasi dan saling dukung menjadi kunci utama kesuksesan. Di sini, kami berjibaku berbagi peran mulai dari Plt dan Plh Kapus yang melakukan koordinasi eksternal, Widyaiswara yang membangun Kurikulum dan Silabus, hingga Tim IT yang mempersiapkan sarana dan prasarana agar pelatihan bisa berjalan semestinya.

Meski dalam kondisi pandemik, namun kami secara fisik hadir di kantor setiap hari untuk menjalankan tugas mensukseskan e-learning ini. Ini disebabkan karena server e-learning KLHK berada di Pusat Diklat SDM LHK Bogor. Tentu saja selama bertugas, protokol kesehatan dipatuhi dan dijalankan dengan baik.

Jelang pembukaan pelatihan, tim mengecek kekuatan jaringan internet yang ada dan diputuskan untuk menambah kapasitas. Ternyata hal ini tidak mudah karena di masa pandemik, pelayanan provider menjadi agak lambat. Ini sempat membuat tim merasa deg-degan, khawatir apakah pada saatnya nanti jaringan internet bisa digunakan atau tidak. Bila tidak bisa, wah kami tidak bisa membayangkan apa yang terjadi. Untuk itu sebagai upaya antisipasi, Tim IT selalu berdiskusi mencari solusi dan secara teknis menyiapkan Plan A sampai Plan J.

 

Hari H-pun tiba. Ketegangan masih melanda karena kami khawatir apakah server akan kuat atau down. Kekhawatiran ini beralasan karena pelaksanaan pelatihan mencakup 500 orang peserta, belum termasuk sub-admin, tutor serta undangan yang hadir secara online.

Menghadirkan ruang kelas virtual dan kegiatan mengunggah materi pada LMS e-learning juga memiliki seni tersendiri. Bongkar pasang materi secara tiba-tiba demi kesesuaian urutan pembelajaran menjadi hal yang biasa. Ini dilakukan tanpa mengenal waktu, baik siang, sore, malam bahkan subuh. Agenda yang dinamis ini, sejujurnya membuat kami sempat bingung karena ini berarti mengubah pola susunan materi di LMS.

Aplikasi Whatsapp tim standby 24 jam dan selalu berdering untuk tujuan koordinasi. Sering kami berjaga sampai pukul 02.00 dini hari dari kediaman masing-masing, karena pekerjaan mengunggah dilakukan secara remote dari rumah masing-masing. Lega rasanya saat semua bisa terselesaikan dan tersaji dengan baik di LMS e-learning.

Tugas kami belum selesai sampai di situ. Pelaksanaan pelatihan pendampingan Perhutanan Sosial pasca izin secara e-learning dilakukan secara serentak di tujuh Balai Diklat LHK (BDLHK), dengan berkoordinasi dengan BPSKL di daerah. Untuk menopang tugas tersebut, dibentuk sub-admin di setiap BDLHK yang langsung bisa mendukung pelaksanaan pelatihan di tempat masing-masing.

Kepada para sub-admin dibekali workshop virtual tentang LMS e-learning. Setelah selesai workshop, disepakati untuk membuat WAG khusus sub admin LMS e-learning, yang tujuannya agar jika terjadi kendala bisa cepat terinformasikan dan dengan cepat bisa ditangani secara teknis.

Ternyata pengenalan LMS tidak berhenti hanya kepada sub admin, tetapi juga kepada para pengajar dan peserta pelatihan. Kesabaran ekstra dibutuhkan karena memang LMS e-learning belum merupakan sesuatu yang familiar digunakan di kalangan pengajar/tutor dan peserta, yang berasal dari petani dan pendamping. Untungnya kami dibantu oleh para sub-admin yang telah dibekali ketrampilan sebelumnya, hingga akhirnya kendala tersebut bisa diatasi.

Malam sebelum acara pembukaan pelatihan, WAG sub-admin berdenting tiada henti. Selain itu, kami juga menerima banyak japri WA dari para tutor yang masih belum mengetahui di mana posisi yang bersangkutan mengajar. Belum lagi ada materi tambahan yang perlu segera diunggah dan disebarkan kepada sub admin seluruh BDLHK untuk dimasukkan ke dalam LMS secara seragam. Serasa jadi selebiritis rasanya mendengar telpon selular terus berdenting.

 

MSering kami berjaga sampai pukul 02.00 dini hari dari kediaman, karena pekerjaan mengunggah dilakukan secara remote, dari rumah masing-masing.

Hari H-pun tiba. Ketegangan masih melanda karena kami khawatir apakah server akan kuat atau down. Kekhawatiran ini beralasan karena pelaksanaan pelatihan mencakup 500 orang peserta, belum termasuk sub-admin, tutor serta undangan yang hadir secara online. Namun berkat kesigapan para sub-admin dan pertolongan Allah SWT semua bisa berjalan dengan lancar, hampir tanpa kendala.

Alhamdulillah, hari pertama pelaksanaan inilah yang menjadi ukuran kami. Apabila ini bermasalah maka ini akan memiliki rentetan panjang ke belakang. Sebaliknya jika hari pertama ini lancar maka selanjutnya bisa dipastikan hari-hari berikutnya juga bisa berjalan dengan baik.

Kini, tahap pertama yang terbagi atas tiga gelombang telah selesai digelar dan kamipun bisa lega bernafas sejenak sambil terus mengevaluasi kekurangan yang ada untuk diperbaiki. Hilang lelah kami. Lenyap rasa kantuk kami yang selama 3 minggu mengalami tidur tidak karuan. Semua ini menjadi sirna diganti rasa syukur, lega dan bahagia. Bagi kami ini menjadi berkah Ramadhan di masa pandemik ini. Semoga segala upaya dan kerja keras kami dapat memberi manfaat.

Dari sini jua kami belajar bahwa bila tidak ada tim yang saling mendukung dan jika tidak ada kerjasama yang baik antara manajemen, tutor/pengajar, sub-admin dan peserta, maka mustahil kesuksesan ini terjadi. Pesan Kepala Badan P2SDM selalu kami pegang dengan baik, bahwa yang perlu dilakukan bukan untuk menciptakan Superman tapi Super Team dalam rangka mencapai tujuan bersama.

Erfan Noor Yulian
Kasub Bid Perencanaan dan Pengembangan E-Learning KLHK