Saat Pandemi Covid-19, Kesehatan dan Kesejahteraan Satwa Liar di Bunbin Terus Dipantau

Kesehatan dan kesejahteraan satwa harus memenuhi kaidah yang sudah ditentukan seperti ketercukupan pakan, pergerakan satwa, pemenuhan standar kandang dan pemberian makanan tambahan, fasilitas karantina, dan klinik satwa sesuai dengan standar. Foto: KLHK
Kesehatan dan kesejahteraan satwa harus memenuhi kaidah yang sudah ditentukan seperti ketercukupan pakan, pergerakan satwa, pemenuhan standar kandang dan pemberian makanan tambahan, fasilitas karantina, dan klinik satwa sesuai dengan standar. Foto: KLHK

TROPIS.CO, JAKARTA – Kendati Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melakukan penutupan terhadap lembaga konservasi untuk mencegah penularan Covid-19 sejak akhir Maret lalu, namun kesehatan dan kesejahteraan semua satwa yang ada di dalam lembaga itu tetap diperhatikan dan terus dipantau.

Kesehatan dan kesejahteraan satwa harus memenuhi kaidah yang sudah ditentukan seperti ketercukupan pakan, pergerakan satwa, pemenuhan standar kandang dan pemberian makanan tambahan, fasilitas karantina, dan klinik satwa sesuai dengan standar.

Khusus di kebun binatang atau lembaga konservasi di Bali, kata Kepala Balai Konservasi Sumberdaya Alam Bali, R Agus Budi Santosa,sampai saat ini kondisinya sehat dan sudah mendapatkan perlakuan sesuai dengan kaidah kesejahteraan satwa.

“Kita juga berpatokan dengan protokol kesehatan sesuai dengan standar World Animal Health Organization (WAHO/OIE),” kata Agus dalam keterangan persnya di Jakarta, Sabtu (25/4/2020).

Baca juga: Diselesaikan Pembangunan RS Akademi UGM Sebagai RS Rujukan Covid-19 di Yogyakarta

Agus menambahkan, dalam rangka pemantauan Lembaga Konservasi secara langsung terhadap perlakuan kesejahteraan satwa, Tim Media Balai Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Bali melakukan acara Live Instagram dengan tema “Satwa Kami Baik-baik Saja” mulai 23 April 2020.

Melalui kegiatan ini, Balai KSDA Bali akan memberikan informasi aktual terkait kondisi satwa liar yang ada di Lembaga Konservasi atau Kebun Binatang yang ada di Bali.

Dengan demikian, lanjut Agus Budi, selama seminggu ke depan, masyarakat dapat melepas kangen melihat satwa liar dengan menyaksikan live instagram dari sembilan Lembaga Konservasi atau Kebun Binatang berbeda, setiap harinya.

Dan ini, berturut-turut mulai tanggal 23 April dari Bali Zoo, Bakas, Bali Bird Park dan Rimba Reptil, Taro, Taman Safari and Marine Park, Torta Benoa Eksotik, Bali Elepant Camp (Kasianan) dan Taman Kupu-kupu dan PPS Bali.

Dengan innovasi Live Instagram ini, Balai KSDA Bali akan terus menampilkan konten-konten terbaru sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

Baca juga: Danu Wicaksana: Di Tengah Pandemi Covid-19, Ada Kenaikan Demand Signifikan

“Melalui kegiatan ini pula, Biarkan Kami yang Menyampaikan Kangen Kalian Kepada Satwa Liar di Kebun Binatang, Kalian Tetap Dirumah Saja,” pungkas R. Agus Budi Santosa.

Dalam kesempatan terpisah, Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati Indra Exploitasia menyatakan bahwa sesuai surat edaran Dirjen KSDAE KLHK Nomor 4/KSDAE/KKH/KSA/4/2020 tanggal 9 April 2020, memang mengintruksikan UPT Ditjen KSDAE untuk melakukan pemantauan terhadap Lembaga Konservasi umum dan khusus, terutama terhadap aspek kesehatan dan melakukan pelaporan upaya pencegahan dan deteksi dini timbulnya penyakit infeksi baru dan zoonosis. (Trop 01)