Guna Jaga Daya Beli Masyarakat Perdesaan, Rp10,2 Triliun untuk Peningkatan Irigasi dengan PKT Dikucurkan

Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI) merupakan pekerjaan peningkatan saluran irigasi tersier, dari saluran alam atau tanah menjadi saluran dengan pasangan batu atau lining yang dikerjakan oleh petani atau penduduk setempat. Foto: Kementerian PUPR
Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI) merupakan pekerjaan peningkatan saluran irigasi tersier, dari saluran alam atau tanah menjadi saluran dengan pasangan batu atau lining yang dikerjakan oleh petani atau penduduk setempat. Foto: Kementerian PUPR

TROPIS.CO, JAKARTA – Guna mengantisipasi dampak pandemi Covid-19 khususnya di perdesaan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melanjutkan program program padat karya tunai dengan percepatan pembangunan infrastruktur kerakyatan di tahun 2020.

Salah satunya yakni Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI) yang dilaksanakan oleh Balai-balai Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (SDA) bersama masyarakat.

Dengan program padat karya tunai, diharapkan dapat mengurangi angka pengangguran dan mempertahankan daya beli masyarakat di tengah ketidakpastian ekonomi akibat merebaknya pandemi Covid-19.

Hal ini sesuai instruksi Presiden Joko Widodo untuk memfokuskan anggaran membantu masyarakat perdesaan sintas selama masa sulit ini, selain itu juga menjaga produktifitas hasil pertanian karena suplai air yang lebih memadai.

Baca juga: Petani akan Diberi Insentif untuk Melakukan Tanam Pascapanen Raya

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa, program infrastruktur kerakyatan atau padat karya tunai (PKT) sangat penting bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

“Selain untuk mengurangi angka pengangguran dan menjaga daya beli masyarakat, PKT juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas infrastruktur irigasi di kawasan perdesaan.”

“Kehilangan air di dalam saluran bisa dikurangi dengan lining saluran yang baik.”

“Pola pelaksanaan PKT juga dengan memperhatikan protokol physical and social distancing,” kata Menteri Basuki di Jakarta, Kamis (23/4/2020).

P3TGAI merupakan pekerjaan peningkatan saluran irigasi tersier, dari saluran alam atau tanah menjadi saluran dengan pasangan batu atau lining yang dikerjakan oleh petani atau penduduk setempat.

Petani pekerja diberikan upah harian atau mingguan, sehingga menambah penghasilan petani atau penduduk desa terutama di antara musim tanam dan panen.

Pada tahun 2020, Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI) yang dilaksanakan di 10.000 lokasi yang tersebar di 33 provinsi.

Baca juga: Guna Percepatan Penanganan Covid-19, Kementerian PUPR Alokasikan Dana Rp 44,58 Triliun

P3TGAI merupakan salah satu dari program PKT Kementerian PUPR dengan anggaran total Rp10,2 triliun.

Sebelum dilakukan refocussing kegiatan terkait mitigasi dampk Pandemi Covid-19, jumlah lokasi P3TGAI yang diprogramkan adalah 6000 lokasi.

Hingga saat ini tercatat 458 lokasi di 11 provinsi, antara lain Jambi, Sumatera Barat, Kepulaan Riau, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara Barat telah memulai pekerjaan fisiknya, sedangkan hampir 1800an lokasi di 33 provinsi sudah melakukan sosialisasi. (*)